Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167935
Title: Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Konsumen Dalam Penggunaan Layanan Digital Financial Inclusion
Authors: Fahmi, Idqan
Saptono, Imam Teguh
Wibella, Nevvi
Issue Date: 2018
Publisher: IPB University
Abstract: Berbagai survei telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir menunjukkan akses finansial di Indonesia masih belum baik, hanya 36% masyarakat Indonesia yang memiliki akses terhadap lembaga keuangan. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena mengenal sektor keuangan atau melek finansial merupakan syarat mutlak bagi setiap orang untuk dapat mandiri dalam bidang keuangan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Indonesia membuat program dan kebijakan untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang belum terlayani yaitu kebijakan keuangan inklusif. Salah satu program keuangan inklusif adalah Digital Financial Inclusion (DFI) yang merupakan akses digital untuk menggunakan jasa layanan keuangan formal oleh populasi yang tidak terlayani. Berdasarkan beberapa penelitian, digitalisasi dianggap sesuai karena tingkat penetrasinya yang tergolong tinggi bahkan pada masyarakat miskin dan rentan. Dari sisi lembaga penyedia jasa layanan DFI sendiri (terutama perbankan), digitalisasi dianggap jauh lebih efisien dalam menekan biaya operasional. Keberhasilan layanan DFI tidak hanya ditentukan oleh penyedia jasa layanan, namun juga oleh penerimaan dari para pengguna. Oleh karena itu penting bagi penyedia jasa untuk mengetahui bagaimana para konsumennya mengapresiasi layanan DFI agar dapat membantu menemukan rencana strategis dan meningkatkan pangsa pasar. Model Penerimaan Teknologi (MPT) menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan sederhana mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memusatkan perhatian pada pentingnya memahami penerimaan konsumen terhadap penggunaan DFI yang diselidiki dan diukur melalui beberapa faktor melalui model MPT yaitu persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kredibilitas, minat konsumen dan penggunaan layanan DFI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pengembangan dan penerimaan layanan DFI, sehingga dapat lebih berkembang dan terarah. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor karena tingkat inklusi keuangan di Kota Bogor masih cenderung lebih rendah namun perkembangan digital di Kota Bogor juga cenderung cukup baik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dengan metode purposive sampling. Screening yang dilakukan untuk memperoleh responden adalah sudah menetap di Kota Bogor ≥5 tahun, berusia ≥15 tahun dan konsumen layanan DFI. Jumlah responden yang valid dalam penelitian adalah 134 orang. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari jurnal dan berbagai sumber relevan lainnya. Teknik pengolahan dan analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Alat bantu analisis digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan metode alternatif berbasis variance atau component based SEM yang disebut Partial Least Square (PLS) menggunakan software Smart PLS versi 3.2. Berdasarkan hasil penelitian ini, persepsi kegunaan tidak berpengaruh signifikan (p>0.05) terhadap minat konsumen dalam menggunakan layanan DFI sedangkan persepsi kemudahan penggunaan dan kredibilitas berpengaruh positif secara signifikan (p<0.05) terhadap minat konsumen dalam menggunakan layanan DFI. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa adanya pengaruh positif yang signifikan dari persepsi kredibilitas terhadap persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan pada taraf signifikansi 5%. Minat konsumen dalam penelitian ini terbukti memiliki pengaruh yang positif secara signifikan (p<0.05) terhadap penggunaan layanan DFI. Persepsi kemudahan penggunaan dalam penelitian ini terbukti secara signifikan (p<0.05) merupakan variabel mediator semu antara persepsi kredibilitas dan minat konsumen. Berdasarkan hasil analisis SEM, persepsi kredibilitas (X1) dianggap paling memengaruhi minat konsumen dalam menggunakan layanan DFI karena memiliki nilai koefisien konstruk tertinggi terhadap minat konsumen. Variabel indikator penyedia jasa DFI akan memenuhi tanggung jawabnya terhadap pelanggan (X12) merefleksikan persepsi kredibilitas paling besar karena memiliki nilai loading factor paling tinggi dibanding lainnya. Urutan kedua dari nilai koefisien konstruk yang paling besar memengaruhi minat konsumen adalah persepsi kemudahan penggunaan (Y2) dengan variabel indikator kemudahan akses (Y23) sebagai faktor yang memiliki nilai loading factor tertinggi. Strategi untuk peningkatan penerimaan konsumen layanan DFI didasari oleh hasil analisis deskriptif segmentasi demografi, perilaku penggunaan, hasil analisis SEM, dan matriks Importance-Perceived Performance serta hasil kajian saran dari responden. Secara umum strategi yang dirumuskan yaitu (1) meningkatkan kredibilitas penyedia jasa (hotline 24 jam, user friendly, dan membuat laporan transaksi secara virtual); (2) mempertahankan kualitas transaksi terutama dalam hal kecepatan, kemudahan, kepraktisan, dan fleksibilitas; (3) meningkatkan akses terhadap layanan; (4) meningkatkan sistem keamanan internal (ebanking); dan (5) membuat layanan menjadi lebih compatible untuk digunakan (memperbanyak jumlah merchant/aplikasi penggunaan untuk e-money).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167935
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
K18NWA.pdf
  Restricted Access
2.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.