Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167922
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorOktaviani, Rina
dc.contributor.advisorIskandar, Budhi Hascaryo
dc.contributor.authorDhelia, Ia Arga
dc.date.accessioned2025-08-07T10:15:00Z
dc.date.available2025-08-07T10:15:00Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167922
dc.description.abstractSektor perikanan tangkap dan budidaya perikanan dipilih menjadi tumpuan utama oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Dirjen Perikanan Budidaya menyatakan bahwa ikan bandeng adalah salah satu pilihan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya yang belum optimal. Jawa Barat sebagai salah satu sentra tambak di Indonesia, menjadi produsen bandeng terbesar ke tiga di Indonesia dan lebih dari setengah produksinya dihasilkan oleh Kabupaten Indramayu. Kabupaten Indramayu memiliki potensi tambak terluas di Jawa Barat. Produksinya selalu melampaui target dan meningkat setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daya saing industri bandeng Indramayu. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dengan pengamatan langsung di lapang, wawancara melalui teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dan pengisian kuesioner dengan responden terkait, serta melakukan studi pustaka. Teknik penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yang dianggap pakar, yaitu pembudidaya tambak, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Indramayu, dan akademisi. Teknik pengolahan dan analisis data pada penelitian ini adalah menganalisis lingkungan internal dan eksternal industri, menyusun hasil analisis ke dalam kerangka Porter’s diamond, melakukan analisis gap, dan menetapkan prioritas strategi yang direkomendasikan menggunakan AHP. Hasil analisis menggunakan model Porter’s diamond dan analisis gap menunjukkan bahwa industri bandeng Indramayu dapat meningkatkan daya saing dengan memperhatikan beberapa faktor, yaitu sumberdaya manusia, sumberdaya modal, infrastruktur, industri pendukung, dan industri terkait. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terciptanya kemudahan akses sumberdaya modal, penguatan infrastruktur, serta kemudahan kerjasama dengan industri pendukung dan industri terkait akan mampu meningkatkan produktivitas industri bandeng di Kabupaten Indramayu. Hasil pengolahan nilai-nilai perbandingan kriteria melalui metode AHP menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh secara berturutturut adalah sumberdaya modal, sumberdaya manusia, infrastruktur, industri pendukung, dan industri terkait. Aktor utama yang berperan penting secara berturut-turut adalah pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat. Tujuan utama yang ingin dicapai secara berturut-turut adalah meningkatkan pendapatan pelaku usaha, meningkatkan kapasitas manusia dan kelembagaan, memenuhi konsumsi ikan, dan meningkatkan industri hilir. Strategi alternatif berdasarkan prioritasnya secara berturut-turut adalah strategi peningkatan produksi, strategi penguatan infrastruktur, strategi penguatan kerjasama antar stakeholder, strategi penyuluhan, dan strategi perbaikan regulasi.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Srategiid
dc.titleStrategi Peningkatan Daya Saing Industri Bandeng Indramayuid
dc.subject.keywordAnalytical Hierarchy Process (Ahp)id
dc.subject.keywordBandengid
dc.subject.keywordDaya Saingid
dc.subject.keywordIndramayuid
dc.subject.keywordModel Porter'S Diamondid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R54IAD.pdf
  Restricted Access
2.02 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.