Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167907
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFirdaus, Muhammad
dc.contributor.advisorMaulana, Tb.Nur Ahmad
dc.contributor.authorLubis, Sharah Gita Kalila
dc.date.accessioned2025-08-07T10:13:54Z
dc.date.available2025-08-07T10:13:54Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167907
dc.description.abstractIndonesia memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang dapat menjadi sumber penghidupan bagi warga negara. Namun, kontribusi PDB Lapangan Usaha Sub Sektor Perikanan terhadap Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih sebesar 19.03 persen di tahun 2016. Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2016, target untuk produksi hasil kelautan dan perikanan adalah 35.41 juta ton. Namun, realisasi produksi hasil kelautan dan perikanan tahun 2016 adalah 29.58 juta ton, sehingga dapat dikatakan belum mencapai target. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2017, yaitu sebesar 39.43 juta ton, maka produksi hasil kelautan dan perikanan tahun 2016 masih sekitar 83.54 persen. Oleh karena itu, dalam rangka mendukung pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah pusat melalui dana perimbangan yang salah satunya adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendanai pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam RKP. Meskipun demikian, sejak dianggarkannya DAK hingga saat ini masih terdapat banyak kendala dalam proses penyalurannya, baik dari segi teknis maupun non teknis. Efektivitas dari penyaluran DAK merupakan salah satu faktor yang mendukung pencapaian target dalam dokumen RPJMN. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai realisasi kegiatan penyaluran DAK yang masih belum memuaskan. Nilai realisasi keuangan DAK Kelautan dan Perikanan berdasarkan data dari Kementerian Keuangan tahun 2016 adalah 83.14 persen, sedangkan untuk tahun 2017 per tanggal 31 Oktober 2017 adalah 72.78 persen. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 tahun 1996 tentang Kriteria Penilaian dan Kinerja Keuangan, penetapan tingkat efektivitas anggaran belanja untuk kisaran 80 – 90 persen termasuk dalam kriteria cukup efektif. Kriteria ini masih belum mencapai harapan. Oleh karena itu, masih diperlukan strategi agar ke depannya realisasi DAK KP bisa terus meningkat ke kriteria yang lebih baik. Penelitian ini merupakan studi empiris menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengolahan dan analisis data pada penelitian ini adalah analisis data regresi data panel dengan metode Fixed Effect Model menggunakan software Eviews 8 dan analisis perumusan strategi menggunakan matriks Strengths - Weakness – Opportunities – Threats (SWOT). Berdasarkan hasil regresi data panel, variabel DAK KP tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi perikanan tangkap, namun berpengaruh signifikan terhadap produksi perikanan budidaya. Hasil analisis perumusan strategi bersaing dengan matriks Strengths - Weakness – Opportunities – Threats (SWOT) menunjukkan bahwa pemerintah daerah berada pada kuadran ke III (Run Around Strategy). Strategi yang direkomendasikan adalah strategi WO, yaitu meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleStrategi Efektivitas Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kelautan dan Perikananid
dc.subject.keywordVariabel Dak Kpid
dc.subject.keywordAnalisis Data Regresi Data Panelid
dc.subject.keywordSwotid
dc.subject.keywordStrategi Woid
dc.subject.keywordDana Alokasi Khususid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E54SGKL.pdf
  Restricted Access
2.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.