Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167893| Title: | Analisa Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Di Indonesia |
| Authors: | Oktaviani, Rina Kirbrandoko Setyawan, Erlangga |
| Issue Date: | 2018 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Salah satu sektor di Indonesia yang menarik untuk diteliti saat ini adalah sektor perbankan syariah. Perbankan pada umumnya merupakan salah satu aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi. Menurut (Miranti, 2016), Sejak tahun 1980- an, kebutuhan akan alternatif jasa perbankan mulai berkembang. Hal ini mulai diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendirikan bank syariah pertama di Indonesia dengan nama Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang efektif beroperasi pada 1 Mei 1992. Setelah pendirian BMI, regulasi perbankan syariah secara eksplisit mulai dikeluarkan yaitu UU No. 10 Tahun 1998 atas perubahan terhadap UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Hal ini memberikan kesempatan dan peluang bagi bank-bank konvensional untuk membuka unit syariah, sehingga pemerintah mulai mengatur eksistensi perbankan syariah secara kompleks dan menyeluruh dengan mengeluarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dalam periode 2014-2015. Terdapat banyak faktor yang dapat dikaitkan dengan pertumbuhan yang lebih lambat ini. Salah satu faktor tersebut adalah daya saing dari bank syariah dalam sistem perbankan, karena, dalam sistem dual banking, bank syariah dihadapkan persaingan langsung dengan bank konvensional. Penelitian ini, pemilihan variabel input dan output dalam mengukur tingkat efisiensi menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan intemediasi yang dilakukan oleh (Hosen, 2013), dan (Hidayat., 2011) dimana variabel input (X) yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Dana Pihak Ketiga atau DPK (X1), dan Biaya Tenaga Kerja (X2). Sementara itu, variabel output (Y) yang digunakan adalah Pembiayaan (Y1). Data Envelopment Analysis (DEA) adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja suatu unit (DMU). Pengukuran efisiensi menggunakan model Charnes, Cooper dan Rhodes (CCR) dengan orientasi output pada periode 2014 dan 2015. Kemudian hasil pengukuran tersebut dapat dibandingkan dan dianalisis dengan indeks Malmquist untuk mengetahui seberapa baik peningkatan efisiensi yang terjadi. Selain itu proyeksi model CCR memberitahukan seberapa besar peningkatan yang harus dilakukan oleh DMU yang tidak efisien agar mencapai efisien. Hasil pengukuran nilai efisiensi terhadap sebelas bank syariah di Indonesia pada periode tahun 2014 memberikan hasil bahwa dua dari sebelas bank memiliki skor efisiensi sama dengan satu (θ=1). Periode tahun 2015 juga memberikan hasil yang serupa yakni dua bank yang memiliki skor efisiensi sama dengan satu, namun dengan komposisi yang berbeda. Hal ini berarti terdapat bank yang mengalami peningkatan efisiensi atau mengalami penurunan efisiensi. Kedua bank syariah yang memiliki skor efisiensi sama dengan satu adalah Bank Panin Syariah dan Maybank Syariah. Untuk unit-unit atau DMU yang tidak efisien atau yang memiliki skor efisiensi kurang dari satu (θ<1) dapat diproyeksikan menjadi efisien. Hal ini dikarenakan model DEA dengan model dasar menggunakan CCR berorientasi |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167893 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| R53ERS.pdf Restricted Access | 1.8 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.