Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167803Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Muljono, Pudji | |
| dc.contributor.advisor | Affandi, Joko | |
| dc.contributor.author | Soetadikaria, Raden Ahmad Abdul Qodir | |
| dc.date.accessioned | 2025-08-07T10:06:53Z | |
| dc.date.available | 2025-08-07T10:06:53Z | |
| dc.date.issued | 2017 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167803 | |
| dc.description.abstract | Meningkatkan kompetensi dapat dilakukan dengan pelatihan, namun seringkali tujuan pelatihan tidak tepat sasaran baik individu maupun tujuan institusi. Institusi hendaknya menyusun rancangan program yang dibutuhkan oleh tenaga kependidikan, karena terkait dana yang cukup besar dan efisiensi waktu. Pelatihan yang kurang bermanfaat bagi tenaga perpustakaan atau tidak tepat sasaran, akan mengakibatkan pemborosan yang sebenarnya dapat dihindari. Dengan adanya pelatihan maka tenaga perpustakaan akan mampu mengatasi kesenjangan antara kemampuan kerja yang harus dimiliki tenaga perpustakaan dengan kemampuan kerja yang diharapkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kemampuan kerja jabatan dan kemampuan kerja pribadi, menganalisis kesenjangan kemampuan kerja jabatan dan kemampuan kerja pribadi serta merancang program pelatihan yang sesuai dengan tenaga perpustakaan IPB berdasarkan kompetensinya. Training Needs Assessment (TNA) merupakan metode efektif untuk menganalisis kebutuhan pelatihan tenaga perpustakaan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui survei dan wawancara. Metode sensus digunakan dalam penentuan tenaga perpustakaan IPB. TNA dimulai dengan penilaian kemampuan kerja jabatan (KKJ) tenaga perpustakaan dan kemampuan kerja pribadi (KKP) tenaga perpustakaan menggunakan kuesioner yang diadopsi dan dimodikasi dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesian bidang Perpustakaan tahun 2012. Analisis kesenjangan kemampuan kerja (KKK) tenaga perpustakaan dilakukan dengan membandingkan nilai KKJ dan KKP. Apabila nilai KKK lebih besar dari satu, maka terdapat kesenjangan kemampuan kerja yang menunjukkan adanya kebutuhan pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat KKP pustakawan kompetensi umum, inti dan khusus berada di bawah standar KKJ. Keseluruhan kompetensi membutuhan pelatihan namun tidak bersifat mendesak. Terdapat sepuluh prioritas pelatihan peningkatan kompetensi pustakawan di IPB yaitu : (1) pelatihan karya tulis ilmiah; (2) pelatihan membuat rencana dan laporan kerja perpustakaan; (3) pelatihan literasi informasi; (4) pelatihan kajian bidang perpustakaan; (5) pelatihan penelusuran informasi kompleks; (6) tata ruang dan perabot; (7) pelatihan perawatan bahan pustaka; (8) pelatihan jaringan internet untuk layanan perpustakaan; (9) pelatihan pengadaan bahan pustaka; dan (10) pelatihan pengatalogan subjek. Selanjutnya untuk petugas layanan terfokus pada kompetensi pelatihan layanan sirkulasi. Metode pelatihan yang efektif untuk pelatihan tenaga perpustakaan adalah In House Training (IHT), pelatihan teknis dan aplikatif. | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Manajemen Sumber Daya Manusia | id |
| dc.title | Analisis Kebutuhan Pelatihan Tenaga Perpustakaan Di Institut Pertanian Bogor | id |
| dc.subject.keyword | Analisis Kebutuhan Pelatihan | id |
| dc.subject.keyword | Kompetensi | id |
| dc.subject.keyword | Perguruan Tinggi | id |
| dc.subject.keyword | Pustakawan | id |
| dc.subject.keyword | Tenaga Perpustakaan | id |
| dc.subject.keyword | Training Needs Assessment (Tna) | id |
| dc.subject.keyword | Model Tna-T | id |
| Appears in Collections: | MT - Business | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 22EKRAAQSA.pdf Restricted Access | 1.85 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.