Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167767
Title: Analisis Kinerja Rantai Pasok Kedelai Di Kabupaten Grobogan
Authors: Sukardi
Suparno, Ono
Hasbulloh, Bubun Muhammad
Issue Date: 2017
Publisher: IPB University
Abstract: Kebutuhan kedelai yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk menjadi tuntutan dalam penyediaan kedelai di Indonesia. Dalam rangka menekan impor kedelai, pemerintah semakin giat melakukan peningkatan budidaya kedelai lokal, namun demikian perbaikan tentu tidak hanya dilakukan pada aspek budidaya, melainkan juga dari aspek tata niaga kedelai. Penelitian mendalam tentang manajemen rantai pasok kedelai masih sangat diperlukan untuk mengetahui permasalahan dan titik kritis penyediaan kedelai nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan struktur rantai pasok kedelai, mengetahui kinerja rantai pasok kedelai, dan merekomendasikan perbaikan berupa implikasi manajerial. Penelitian ini menggunakan metode analisa deskriptif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Supply Chain Operation References (SCOR). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis struktur rantai pasok digambarkan bahwa terdapat dua bagian besar struktur rantai pasok, yaitu struktur pendek berupa kelompok tani penangkar benih berperan sebagai distributor utama, dan struktur rantai pasok panjang di mana pola distribusinya melalui agen dan bandar terlebih dahulu sebelum sampai ke konsumen. Secara umum, kinerja rantai pasok kedelai di Kabupaten Grobogan dikatakan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pengiriman pesanan ke pelanggan dan pemenuhan pesanan yang sempurna, kesesuaian produk dengan standar kualifikasi yang terus meningkat, waktu tunggu pemenuhan pesanan yang tidak terlalu lama, siklus pemenuhan pesanan juga dapat disesuaikan dengan ketersediaan stok, fleksibiitas rantai pasokan masih dapat doptimalkan bila terdapat pesanan mendadak dan biaya rantai pasok yang dapat tertutupi dari nilai penjualan kedelai. Implikasi manajerial yang direkomendasikan bagi petani adalah agar petani lebih menjaga mutu kedelai melalui proses budidaya kedelai yang baik, aplikasi pemupukan yang tepat, serta proses panen yang benar. Bagi kelompok tani penangkar, agen dan bandar agar selalu menjaga komunikasi yang baik dengan konsumen agar proses pemesanan berlangsung efektif, begitu pula komunikasi dengan petani tetap dijaga intensif untuk mengetahui penjadwalan panen dan jumlah kedelai yang akan dipanen, serta komunikasi terkait penentuan harga beli kedelai di tingkat petani. Bagi pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan agar dilakukan penyuluhan lebih intensif lagi dalam proses budidaya di tingkat petani, serta melakukan pembinaan lebih intensif pada Unit Pengolahan Hasil (UPH) kedelai untuk memancing pasar konsumsi yang lebih banyak. Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian pertanian diharapkan dapat mengejar program pengembangan kedelai melalui subsidi benih bermutu agar dapat meningkatkan produksi nasional untuk menjaga stabilitas harga kedelai lokal. Produksi yang meningkat diharapkan dapat menekan impor kedelai yang sejauh ini masih harus dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan kedelai nasional.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167767
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E54BMH.pdf
  Restricted Access
1.82 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.