Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167703
Title: Pengaruh Tax Amnesty Terhadap Saham Bank Persepsi
Authors: Achsani, Noer Azam
Buchari, Andi
Nia, Vera Mita
Issue Date: 2017
Publisher: IPB University
Abstract: Pemerintah mengadakan kebijakan tax amnesty untuk menambah penerimaan negara dan menarik dana WP yang ada diluar negeri (repatriasi). Bank persepsi ditunjuk untuk menampung dan mengelola dana repatriasi tersebut dengan jangka waktu minimal tiga tahun. Dana yang masuk sampai dengan penutupan tax amnesty tahap I sebesar Rp. 137 triliun dana repatriasi. Dana tersebut dapat dianggap sebagai dana pihak ketiga (DPK), yang dapat meningkatkan return dan risiko bank persepsi. Pemerintah menyatakan bahwa penerimaan tax amnesty mampu meningkatkan return indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mana bank persepsi termasuk kompenen di dalamnya. Salah satu metode untuk menilai tingkat return dan risiko yang dihadapi bank persepsi pada peristiwa di atas, adalah Model Tiga Faktor Fama-French. Metode ini memasukkan faktor ukuran perusahaan dan ratio book-to-market dalam menentukan return. Ukuran perusahaan didasarkan atas kapitalisasi pasar yang dimiliki. Bank berukuran kecil memberikan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan bank berukuran besar. Hal ini terjadi karena bank kecil menghasilkan penghasilan yang lebih kecil, sehingga untuk mendapatkan pertumbuhan kecil sekalipun dapat meningkatkan perkembangannya. Dari sisi risiko, bank berukuran kecil memiliki risiko yang lebih tinggi yang mana hal tersebut di kompensasi dengan pengembalian yang lebih tinggi. Fama-French juga memasukkan ratio book-to-market yang didasarkan pada rasio nilai buku dan harga saham perusahaan di pasar. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa pasar lebih menyukai perusahaan dengan rasio yang lebih kecil (low book-to-market ratio). Penyebabnya adalah perusahaan dengan kategori tersebut memberikan earning yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya perubahan return (abnormal return) pada peristiwa yang melingkupi tax amnesty. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis pengaruh banks-size dan book-to-market equity of banks terhadap abnormal return. Sample penelitian adalah sepuluh bank dengan kapitalisasi pasar tertinggi yang ditunjuk menjadi bank persepsi. Periode pengamatan dimulai dari pengesahan tax amnesty sampai dengan berakhirnya tax amnesty tahap I. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan pooled least square model. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis Model Tiga Faktor FamaFrench, menunjukkan bahwa : (1) Abnormal return terhadap saham bank persepsi hanya terjadi pada saat pengesahan, sedangkan pada peristiwa lainnya tidak terjadi. Penyebabnya adalah jumlah dana repatriasi yang masuk belum mencapai target. Investor lebih memilih melakukan wait and see sampai dengan pelaksanaan tax amnesty selesai. Namun spekulan dapat memanfaatkan peristiwa tax amnesty untuk melakukan transaksi jangka pendek yang menguntungkan. (2) Ukuran bank mempunyai pengaruh positif terhadap abnormal return, ini mengindikasikan jika masuknya dana repatriasi pada bank-bank berukuran kecil digunakan pelaku pasar sebagai dasar keputusan berinvestasi. Investor dan spekulan sama-sama menganggap bank dengan kapitalisasi pasar kecil lebih menguntungkan, karena penerimaan dana repatriasi dapat digunakan untuk pertumbuhan bank. (3) Book-to market equity berpengaruh negatif secara signifikan terhadap abnormal return yang terjadi. Pelaku pasar memberikan penilaian yang lebih tinggi pada bank berkategori low, karena menghasilkan laba lebih stabil dalam jangka panjang. Kedua faktor tersebut, menjadi salah satu faktor pertimbangan investor sebelum melakukan investasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167703
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R55VMN.pdf
  Restricted Access
3.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.