Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167671
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPriyarsono, D.S
dc.contributor.advisorAndati, Trias
dc.contributor.authorOktiani, Irma
dc.date.accessioned2025-08-07T09:59:10Z
dc.date.available2025-08-07T09:59:10Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167671
dc.description.abstractAnalisis keuangan merupakan alat penting bagi perusahaan asuransi untuk melakukan evaluasi dan menyusun strategi bisnis. Rasio tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan rasio profitabilitas merupakan dua rasio keuangan yang memiliki peranan penting terhadap bisnis asuransi jiwa. Rasio tingkat kesehatan keuangan diproksikan oleh rasio Risk Based Capital (RBC), dan merupakan rasio yang diawasi secara ketat oleh regulator (Otoritas Jasa Keuangan). Rasio profitabilitasnya dicerminkan oleh rasio Return On Assets (ROA) dan merupakan rasio yang menjadi perhatian pihak manajemen perusahaan bisnis asuransi jiwa. Perkembangan industri asuransi jiwa di Indonesia yang dilihat dari tingkat kesehatan dan profitabilitasnya mengalami fluktuasi dari tahun 2010 hingga 2014. Hal tersebut merupakan dampak dari terjadinya krisis ekonomi global maupun nasional. Fluktuasi yang tidak terkontrol akan berdampak pada perkembangan industri asuransi jiwa nasional. Pemahaman mengenai faktor penentu dari perkembangan tingkat kesehatan keuangan dan profitabilitas harus dimiliki oleh perusahaan maupun regulator untuk merumuskan strategi bisnis dan mendorong pertumbuhan industri asuransi jiwa nasional. Di negara berkembang, seperti Indonesia, studi empiris mengenai faktor penentu tingkat kesehatan keuangan dan profitabilitasperusahaan asuransi jiwa secara keseluruhan, belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, tujuan dari makalah ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan faktor penentu tingkat kesehatan keuangan serta profitabilitas perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014. Guna menjawab tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan dua model (Model RBC dan model ROA). Faktor yang dipertimbangkan akan memengaruhi tingkat kesehatan keuangan (model RBC) adalah komposisi asetnya, seperti proporsi aset yang diinvestasikan pada jenis investasi saham, obligasi, reksadana, surat berharga dan deposito disertai dengan variabel makroekonomi seperti tingkat inflasi dan suku bunga. Faktor yang dipertimbangkan dalam analisis faktor penentu profitabilitas (model ROA) berasal dari faktor spesifik perusahaan, seperti liquidity ratio, leverage ratio, risk based capital ratio (RBC), equity capital, size of company, premium growth dan faktor makroekonomi, inflasi. Keduanya dianalisis dengan metode regresi data panel dan diolah menggunakan perangkat lunak E-Views 9. Hasil analisis data panel menghasilkan beberapa temuan, yaitu (1) regresi data panelmenggunakan fixed effect model (FEM) untuk model RBC memberikan R2 sebesar 0.7766. Artinya, variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi RBC sebesar 77.66 persen sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Nilai rataan RBC dari seluruh perusahaan asuransi jiwa adalah 558.70 persen, jauh berada di atas batas minimum yang dipersyaratkan oleh OJK (120 persen) dan mengindikasikan bahwa tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia perlu dikontrol kembali oleh regulator karena dapat berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan asuransi jiwa (2) regresi data panel menggunakan fixed effect model (FEM) untuk model ROA memberikan R2 sebesar 0.8435. Artinya, sebesar 84.35 persen variasi ROA dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Variabel yang berpengaruh signifikan positif terhadap ROA adalah size of company, equity capital, leverage ratio dan liquidity ratio pada tingkat kepercayaan 75 persen. Variabel yang berpengaruh signifikan negatif ialah premium growth dan RBC, sedangkan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulator harus lebih mengawasi tingkat kesehatan keuangan dan juga komposisi aset investasi yang dilakukan perusahaan asuransi jiwa agar tidak melebihi batas yang telah dipersyaratkan sehingga berisiko pada kebangkrutan. Selain itu, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa yang berskala besar akan memiliki tingkat profitabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar pertimbangan regulator untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan juga bagi manajemen dalam mengatur strategi bisnis untuk meningkatkan profitabilitas serta dapat digunakan oleh calon pemegang polis untuk memilih perusahaan asuransi jiwa yang terpercaya.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleFaktor-Faktor Penentu Tingkat Kesehatan Keuangan dan Profitabilitas Perusahaan Asuransi Jiwa Di Indonesiaid
dc.subject.keywordAsset Compositionid
dc.subject.keywordCompany Specific Factorsid
dc.subject.keywordFinancial Soundnessid
dc.subject.keywordMcroeconomicid
dc.subject.keywordProfitabilityid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R53IRO.pdf
  Restricted Access
2.02 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.