Analisis Pembelian Ikan Segar dan Olahan Pada Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja

Abstract

Ikan merupakan bahan pangan yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan bahan pangan lainnya. Ikan memiliki kandungan gizi esensial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan, yaitu protein, karbohidrat, vitamin, mineral, asam lemak omega 3, 6 dan 9. Upaya peningkatan konsumsi ikan menjadi hal penting untuk terus dilakukan secara berkesinambungan karena kandungan gizi ikan dan manfaatnya. Indonesia sangat berpeluang menjadikan ikan sebagai sumber protein utama guna meningkatkan gizi masyarakat. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki potensi ikan yang melimpah, baik dari hasil tangkapan maupun budidaya. Potensi perikanan Indonesia tidak diikuti dengan tingkat konsumsi ikan dalam negeri yang tinggi pula. Tingkat konsumsi ini masih dibawah tingkat konsumsi ikan di beberapa negara. penyebab rendahnya konsumsi ikan adalah kurangnya pasokan ikan yang kontinyu dan bermutu, kurangnya sarana penjualan ikan yang representatif, bersih dan sesuai dengan keinginan konsumen, belum berkembangnya sistem logistik dan distribusi ikan yang mampu mengirimkan ikan dari daerah produsen sampai ke konsumen di daerah pelosok maupun pegunungan, kurangnya ketersediaan variasi menu maupun olahan ikan di pasar dan lain sebagainya. Konsumsi ikan antar wilayah di Indonesia belum merata dan rendahnya permintaan produk perikanan. Penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang informasi kandungan gizi dan manfaat makan ikan, preferensi dan sikap masyarakat terhadap ikan belum banyak dikaji, sehingga belum diketahui apakah jenis dan bentuk ikan yang disukai oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi perilaku pembelian ikan segar dan olahan pada ibu bekerja dan tidak bekerja, 2) menganalisis pengetahuan ibu bekerja dan tidak bekerja mengenai jenis, manfaat dan pengolahan ikan, 3) menganalisis preferensi ibu bekerja dan tidak bekerja terhadap ikan segar dan olahan, 4) menganalisis sikap ibu bekerja dan tidak bekerja terhadap ikan segar dan olahan, 5) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian ikan segar dan olahan pada ibu bekerja dan tidak bekerja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala disuatu tempat tertentu dengan menggunakan pengolahan data dalam bentuk angka dengan alat bantu statistik dengan survey yang dilakukan di kota Bogor dan yang menjadi responden yaitu ibu bekerja dan tidak bekerja di kota Bogor. Teknik pengolahan dan analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Alat bantu analisis yang digunakan adalah Analisis konjoin dan analisis regresi logistik menggunakan SPSS 16.0. Pengetahuan ibu bekerja dan tidak bekerja tidak berbeda nyata. Kedua ibu mempunyai pengetahuan yang baik mengenai kandungan gizi, manfaat mengonsumsi dan cara mengolah ikan. Hasil analisis terhadap preferensi menunjukkan bahwa ibu bekerja dan tidak bekerja mempunyai preferensi yang sama terhadap ikan segar dan olahan, yaitu lebih mementingkan kondisi dibandingkan dengan jenis ikan. Ibu bekerja dan tidak bekerja paling menyukai kondisi ikan segar yang sudah dibersihkan dibandingkan yang masih hidup atau yang sudah diolah. Ibu bekerja dan tidak bekerja lebih menyukai ikan laut dibandingkan dengan ikan tawar. Hasil analisis logistik terhadap variabel yang mempengaruhi pembelian menunjukkan bahwa signifikansi pengeluaran rumah tangga tiap bulan (0.040), preferensi (0.026) dan pengetahuan (0.035) kurang dari 0.05 sehingga signifikan mempengaruhi frekuensi pembelian ikan segar, sedangkan frekuensi pembelian ikan olahan dipengaruhi oleh sikap terhadap ikan olahan (0.004).