Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167537
Title: Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Furniture Rotan Indonesia Di Kawasan Asean dan Tiongkok
Authors: Daryanto, Heny K
Oktaviani, Rina
Setyawan, Rudi Eko
Issue Date: 2016
Publisher: IPB University
Abstract: Daya saing ekspor furniture rotan suatu negara merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan perekonomian negara tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daya saing furniture rotan Indonesia di kawasan ASEAN dan Tiongkok dengan melihat keunggulan komparatif beserta faktor-faktor yang memengaruhinya. Dari faktor-faktor yang memengaruhi tersebut kemudian disimpulkan suatu strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing furniture rotan Indonesia terutama di pasar ASEAN dan Tiongkok. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan metode Normalized Revealed Comparative Advantage (NRCA), regresi data panel periode tahun 2004 sampai 2014 dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Sedangkan analisis kualitatif yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan pendekatan Porter’s Diamond berdasarkan dari pendapat dari 12 pakar furniture rotan sebagai responden. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam kurun waktu 2004 hingga 2014, ekspor furniture rotan Indonesia ke kawasan ASEAN dan Tiongkok masih mempunyai daya saing. Hal ini dapat dilihat dari semua indeks Normalized Revealed Comparative Advantage (NRCA) mempunyai nilai yang positif meskipun grafiknya sangat berfluktuasi. Dalam konsep Porter’s Diamond, elemen kebijakan pemerintah menjadi prioritas utama dari keenam faktor yang memengaruhi keunggulan bersaing suatu negara. Kebijakan pemerintah tersebut adalah pelarangan ekspor rotan mentah maupun setengah jadi. Pada regresi data panel dengan teknik Fixed Effect Model (FEM), variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap NRCA berdasarkan nilai koefisien secara berurutan adalah kebijakan pelarangan ekspor rotan mentah maupun setengah jadi, harga rotan mentah dunia, harga ekspor furniture rotan, jumlah perusahaan industri rotan di Indonesia, volume ekspor furniture rotan, investasi pengolahan rotan Indonesia, nilai produksi furniture rotan, tenaga kerja langsung industri rotan, produksi riil rotan di Indonesia, perbandingan lending rate terhadap negara tujuan ekspor, harga furniture rotan dunia dan pemberlakuan ACFTA. Untuk mampu meningkatkan daya saing furniture rotan Indonesia di kawasan ASEAN dan Tiongkok yang direpresentasikan oleh indeks NRCA, pemerintah harus mendirikan pelatihan dan pengembangan desain yang inovatif maupun standart mutu furniture rotan. Hal ini juga harus didukung dengan adanya jaminan ketersediaan bahan baku rotan serta peningkatan teknologi industri pengolahan rotan. Selain itu, hal yang juga perlu dilakukan dalam peningkatan daya saing furniture rotan Indonesia adalah perbaikan infrastruktur maupun rantai distribusi, perbaikan sistem informasi pasar rotan serta penguatan brand image furniture rotan Indonesia di pasar Internasional.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167537
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E49RES.pdf
  Restricted Access
6.79 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.