Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167526| Title: | Model Adopsi Teknologi Navigasi Mobile Pada Aplikasi Waxe |
| Authors: | Suharjo, Budi Yulianti, Lilik Noor Noerkaisar, Novi |
| Issue Date: | 2016 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Tren penggunaan inovasi media infrastruktur dan teknologi atau disebut Information and Communication Technology (ICT) semakin populer dalam satu dasawarsa terakhir. Hasil riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dengan Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) Universitas Indonesia, mengungkapkan jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan 16,2 juta pengguna pada tahun 2014. Berdasarkan domisilinya 78,5% dari total seluruh pengguna internet di Indonesia tinggal di wilayah Indonesia bagian barat dengan di dominasi oleh masyarakat urban. Tingginya penetrasi pengguna internet terutama di wilayah Indonesia bagian barat menjadi landasan pendekatan penggunaan media ICT yang dilakukan Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dalam rangka mengurangi masalah kemacetan Ibu Kota, Pemprov DKI bekerjasama dengan pihak Google melalui aplikasi Waze sebagai sistem navigasi mobile yang dapat memberikan informasi peta mutakhir. Aplikasi Waze merupakan suatu inovasi yang dapat memberikan informasi lalulintas aktual bagi masyarakat yang berkendara baik di DKI Jakarta maupun di luar Jakarta. Sehingga dengan informasi aktual yang diperoleh dapat membantu masyarakat menghindari titik-titik kemacetan Ibu Kota. Proses penerimaan suatu inovasi teknologi membutuhkan waktu yang lama bahkan bertahun-tahun mulai dari adanya kesadaran terhadap inovasi teknologi sampai dengan diadopsi secara meluas oleh masyarakat. Proses inilah yang dapat menciptakan sebuah model dalam mengadopsi teknologi sebagai proses perilaku individu. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah model yang dapat menjelaskan faktor-faktor yang berpangaruh terhadap adopsi aplikasi navigasi Waze. Survei dilaksanakan dikawasan Central Business District (CBD) Jakarta yang merupakan kawasan dengan volume kendaraan pribadi tertinggi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, Chi-Square, Korespondensi, dan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukan terdapat dua kelompok yakni yang sudah menggunakan aplikasi Waze dan yang belum menggunakan aplikasi Waze. Dapat diketahui bahwa adopsi aplikasi navigasi mobile Waze dipengaruhi oleh berbagai faktor dan memerlukan tahapan proses dalam mengadopsi. Setiap tahapan pada proses adopsi aplikasi Waze memiliki pengaruh satu dengan yang lainnya. Tiga faktor utama yang dianggap penting oleh responden dalam mengadopsi aplikasi Waze adalah keunggulan relatif, kompatabilitas, dan kompleksitas. Implikasi manajerial yang dirumuskan untuk meningkatkan adopsi terhadap aplikasi Waze adalah dengan menciptakan inovasi. Kebaruan inovasi dibutuhkan untuk dapat menambah keunggulan dari aplikasi Waze dibandingkan dengan aplikasi navigasi mobile sejenis lainnya. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta dan Google Waze harus melakukan strategi komunikasi pemasaran yang tepat agar informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167526 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E47NON.pdf Restricted Access | 2.61 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.