Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167433
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHubeis, Aida Vitayala S.
dc.contributor.advisorPandjaitan, Nurmala K.
dc.contributor.authorFathonah, Tri Yulyanti
dc.date.accessioned2025-08-07T09:48:53Z
dc.date.available2025-08-07T09:48:53Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167433
dc.description.abstractPT XYZ adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri strategis yang menyediakan layanan bahan peledak. Tahun 2002 merupakan titik awal bagi PT XYZ melakukan transformasi sebagai upaya penyesuaian terhadap perubahan eksternal dan internal. PT XYZ melaksanakan program management trainee sebagai transformasi perekrutan karyawan. Generasi Y merupakan generasi terbaru dari pekerja yang memasuki angkatan kerja saat ini. Semakin banyak generasi Y yang memasuki angkatan kerja memberikan tantangan tersendiri bagi PT XYZ karena memiliki karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya dalam hal nilai dan sikap yang berhubungan dengan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi kondisi kerja karyawan generasi Y PT XYZ berdasarkan karakteristik karyawan generasi Y, menganalisis persepsi kinerja karyawan generasi Y PT XYZ berdasarkan karakteristik karyawan generasi Y, menganalisis pengaruh persepsi kondisi kerja terhadap kinerja karyawan generasi Y dan merumuskan strategi untuk mempertahankan kinerja karyawan. Penelitian dilakukan di PT XYZ dengan melibatkan karyawan generasi Y sebagai responden. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Responden dipilih menggunakan metode simple random sampling dengan sampel penelitian berjumlah 66 orang, yang terdiri dari 46 orang karyawan laki-laki dan 20 orang karyawan perempuan. Tahap analisis data dilakukan secara statistik deskriptif, analisis regresi linear serta uji beda Mann Whitney dan Kruskal Wallis menggunakan program SPSS versi 16. Persepsi kondisi kerja karyawan generasi Y berdasarkan karakteristik, yaitu jenis kelamin, status pernikahan, usia, tingkat pendidikan, dan masa kerja termasuk ke dalam kategori positif menunjukkan bahwa karyawan generasi Y memiliki penilaian yang positif mengenai kondisi kerja yang ada di PT XYZ. Persepsi kondisi kerja karyawan generasi Y laki-laki dan perempuan yang positif disebabkan oleh kentalnya suasana kekeluargaan yang dibangun oleh manajemen. Selain itu, budaya perusahaan yang diterapkan oleh PT XYZ mendukung dan memberikan perlakuan yang sama terhadap setiap individu PT XYZ untuk mengembangkan proses dan atau jasa yang inovatif (dalam proses dan output) didasari oleh pola pikir dan perilaku pembelajaran yang kreatif, dinamis, dan antisipatif. Persepsi kinerja karyawan generasi mengarah positif. Nilai rataan skor persepsi kinerja yang tinggi menyatakan bahwa karyawan generasi Y sudah memberikan kinerja terbaiknya bagi PT XYZ. Berdasarkan perbandingan besaran nilai F maka setiap faktor-faktor kondisi kerja baik dari faktor kondisi kerja intrinsik maupun ektrinsik memiliki pengaruh simultan atau bersama-sama terhadap kinerja. Artinya seluruh faktor kondisi kerja intrinsik dan ekstrinsik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja apabila faktor-faktor tersebut dapat dijaga dan dikelola dengan baik oleh PT XYZ. Berdasarkan hasil uji t parsial diketahui bahwa variabel kondisi kerja yang paling signifikan terhadap kinerja karyawan generasi Y adalah supervisi dan kondisi kerja. Hasil penelitian keseluruhan menunjukkan bahwa pengaruh faktor kondisi kerja ekstrinsik terhadap kinerja karyawan generasi Y lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh faktor kondisi kerja intrinsik. Karyawan merasa bahwa motivasi yang kuat dalam membangun semangat kerja lebih dipengaruhi oleh supervisi dan kondisi lingkungan kerja. Agar kinerja yang dihasilkan efektif maka pengawasan dan pengelolaan motivasi kerja pegawai sangat diperlukan. Perumusan strategi yang dapat dilakukan dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawannya dengan meningkatkan kinerja berdasarkan faktor ekstrinsik supervisi pada variable kondisi kerja dengan menerapkan “one minute praising” yaitu memberikan pujian langsung dengan segera agar dapat memberikan dorongan semangat bagi karyawan yang telah melakukan pekerjaan dengan baik. Sistem penggajian yang diterapkan sesuai dengan konsep merit system dan divisi SDM harus dapat meningkatkan komitmen transparansi penilaian kinerja karyawan. PT XYZ lebih menghargai prestasi kerja karyawan, dengan memberikan penghargaan bagi karyawan berprestasi sehingga dapat terus mendorong karyawan untuk menunjukkan prestasi terbaiknya dalam bekerja. Selain itu, PT XYZ memberikan apresiasi kepada karyawan yang telah mencapai hasil kinerja yang maksimal dengan memberikan penghargaan, yang dapat dilakukan dengan memberikan ucapan terima kasih yang dikirimkan ke rumah karyawan sehingga anggota keluarga karyawan dapat mengetahui kinerja dan dapat terus memberikan dorongan kepada karyawan untuk terus bekerja dengan baik.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.titlePengaruh Kondisi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Generasi Yid
dc.subject.keywordGenerasi Yid
dc.subject.keywordKaryawanid
dc.subject.keywordKinerjaid
dc.subject.keywordKondisi Kerjaid
dc.subject.keywordUji Mann Whitneyid
dc.subject.keywordKruskal Wallisid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E4516TYF.pdf
  Restricted Access
1.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.