Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167373
Title: Analisis Kinerja Rantai Pasokan Daging Ayam Segar Pada Rumah Potong Ayam (Rpa) (Studi Kasus Di Pt. Primatama Karyapersada)
Authors: Firdaus, Muhammad
Sukardi
Hanibal, Muhammad Vamy
Issue Date: 2010
Publisher: IPB University
Abstract: Globalisasi dalam berbagai bidang menyebabkan persaingan dalam berbagai macam industri semakin meningkat intensitasnya saat ini. Banyak faktor yang mendukung konsidi tersebut, seperti perkembangan teknologi informasi dan kemajuan ekonomi. Industri peternakan merupakan salah satu subsektor agribisnis yang terkena dampak dari globalisasi. Hal ini terlihat dengan meningkatnya nilai impor yang meningkat pada tahun 2009, yang mana komoditi hasil ternak memiliki proporsi yang lebih besar. Kondisi demikian menjadikan persaingan yang ketat antara pemasaran daging lokal dan impor. Unggas merupakan salah satu subsektor perternakan yang memiliki pernanan terbesar terhadap kontribusi produksi daging nasional dibandingkan dengan komoditi hasil ternak lainnya. PT. Primatama Karyapersada (PT. PKP) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perunggasan yang terintegrasi, salah satunya dalam bidang usaha pemotongan ayam (RPA). Produk yang dihasilkan perusahaan berupa karkas ayam utuh (whole chicken carcass) dalam bentuk segar (fresh) dan beku (frozen), potongan daging ayam (parting), daging ayam tanpa tulang (boneless), produk olahan lanjutan (further process), dan produk sampingan (by product). Paradigma yang berkembang saat ini adalah mengenai bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan dan kepentingan konsumen menyebabkan persaingan bisnis menjadi sangat kompleks pada saat ini. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara berkesinambungan adalah melalui peningkatan daya saing dan keunggulan kompetitif rantai pasokan yang terintegrasi. Penelitian ini bertujuan menggambarkan rantai pasokan daging ayam segar pada RPA PT. PKP saat ini, menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja rantai pasokan, mengevaluasi kinerja rantai pasokan produk daging ayam segar, dan merumuskan strategi peningkatan kinerja rantai pasokan produk daging ayam segar. Penelitian mengenai Analisis Kinerja Rantai Pasokan Daging Ayam Segar Pada Rumah Potong Ayam (Rpa) (Studi Kasus di PT Primatama Karyapersada) ini dilaksanakan pada bulan April sampai Oktober 2010 dengan mengambil lokasi pada saluran rantai pasokan daging ayam segar, yaitu PT Primatama Karyapersada (divisi broiler); PT Primatama Karyapersada (divisi RPA); PT. Popindo Selerama Prima; PT. Hero DC; PT. Agatha Catering; PT. Upaya Sarana Kosala; Sindoro; dan RS Mitra Kemayoran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan pengumpulan data dalam rangka menjawab permasalahan yang ada dalam bentuk studi kasus. Cara yang digunakan dalam pengambilan data adalah tehnik observasi, wawancara dan kuisoner terhadap manajemen internal untuk menilai setiap indikator yang berpengaruh terhadap kinerja rantai pasokan. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah anggota rantai pasokan daging ayam segar berjumlah 8 saluran. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kesengajaan berdasarkan pada pertimbangan manajeman RPA terhadap anggota rantai pasokan yang terlibat pada periode waktu tertentu. RPA PT. PKP mendapat pasokan ayam hidup berasal dari manajemen internal divisi broiler yang terdapat pada enam wilayah, diantaranya: Jabotabek, Jabar 1, Jateng, Semarang, dan Lampung. Pasokan terbesar ayam hidup untuk RPA setiap bulan berasal dari region Jabotabek, yaitu: Bogor, Sukabumi, Wabin, Serang, Tanggerang, Pandeglang sebesar 60,29 persen pada bulan Juli 2010. Hal ini dikarenakan mempertimbangkan jarak tempuh yang relatif lebih dekat dibandingkan kemitraan lainnya. Sedangkan untuk konsumen daging ayam segar terdiri atas pabrik, distributor, ritel, catering, rumah makan, lembaga pendidikan, hotel, dan rumah sakit dengan persentase permintaan berturut-turut sebesar 43,77; 39,5; 6,90; 5,93; 3,36; 0,26; 0,13; dan 0,10 persen. Berdasarkan penilaian tingkat kepentingan dan kinerja, pemasok memiliki pandangan yang beragam pada setiap indikator kinerja dari keempat variabel. Pemasok menilai bahwa beberapa indikator yang harus diperbaiki adalah biaya produksi, biaya transaksi, keuntungan, jumlah persediaan, volume produk, ketersediaan ayam hidup, lead time, fasilitas budidaya. RPA menilai indikator yang perlu diperbaiki adalah biaya produksi, keuntungan, jumlah persediaan, volume produk, keterlambatan pengiriman, lead time, fasilitas perusahaan. Serta, konsumen industri menilai indikator yang perlu diperbaiki adalah volume produk, kesesuaian DO, keterlambatan pengiriman, jumlah komplain, nilai tambah konsumen. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan daging ayam segar berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan kinerja adalah perlu terjadi komunikasi yang baik antara kemitraan sebagai penyedia ayam hidup, marketing pusat, dan RPA sebagai tempat pengolahan. Kemitraan perlu menerapkan manajemen produksi yang ketat karena proses budidaya sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. RPA perlu memiliki kepala produksi karena menyangkut pengawasan kinerja produksi daging ayam segar dan juga perlu memiliki kepala gudang karena menyangkut efisiensi ketersediaan daging ayam, koordinasi yang lebih baik mengenai persyaratan mutu daging ayam segar yang baik, serta kemitraan dan RPA perlu berinvestasi lebih dalam penyediaan fasilitas yang menunjang proses produksi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167373
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R41MVHL.pdf
  Restricted Access
7.8 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.