Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167333
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.advisorMaulana, Nur Ahmad
dc.contributor.authorUtami, Widya Retno
dc.date.accessioned2025-08-07T09:45:38Z
dc.date.available2025-08-07T09:45:38Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167333
dc.description.abstractSalah satu bentuk kegiatan investasi yang dilakukan adalah dengan terlibat menjadi investor dalam pasar modal. Pasar modal merupakan alternatif perusahaan dalam memperoleh sumber pembiayaan jangka panjang dari berbagai instrumen-instrumen keuangan dalam berbagai surat berharga atau sekuritas. Saham-saham yang memiliki harga yang tinggi berpotensi untuk menarik investor karena dengan adanya pergerakan kenaikan harga saham pada sektor tertentu mencerminkan kinerja fundamental yang baik dari emiten yang terkait. Harga saham dianggap penting karena menunjukkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan ditentukan dari kinerja perusahaan dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba. Apabila kinerja perusahaan meningkat, maka nilai perusahaan akan meningkat pula. Tingginya tingkat return yang dihasilkan oleh perusahaan akan menarik investor dalam menanamkan modalnya. Hal ini akan menyebabkan permintaan saham naik, dan diikuti pada kenaikan harga sahamnya, begitu pula sebaliknya. Sektor konstruksi di Indonesia memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Peran strategis tersebut meliputi kontribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang berhasil menempati urutan ke enam dari sembilan sektor penyumbang PDB nasional, serta daya serap tenaga kerja yang besar dan juga supply chain yang besar yang dapat mendorong industri penunjang sektor konstruksi sehingga pada akhirnya dapat menggerakkan pertumbuhan usaha dalam hal pengadaan barang dan jasa sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan distribusi pendapatan masyarakat. Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh internal maupun eksternal telah banyak dilakukan dengan hasil yang bervariasi. Penelitian yang dilakukan oleh Suyanto (2007), Thobarry (2009), Prihantini (2009), Mardiyati dan Rosalina (2013) serta Garba (2014) menemukan hasil yang bervariasi mengenai pengaruh faktor eksternal yaitu kondisi makroekonomi berupa inflasi, tingkat suku bunga, serta nilai tukar uang terhadap return saham, sementara Hijriah (2007), Susilowati dan Turyanto (2011), Srinivasan (2012), Furda et al. (2012) dan Hutami (2012) yang meneliti pengaruh faktor internal yang berupa rasio keuangan perusahaan terhadap return saham juga menghasilkan hasil yang bervariasi. Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kondisi mikroekonomi perusahaan serta kondisi makroekonomi menghasilkan pengaruh yang berbedabeda terhadap return saham. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali bagaimana pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap return saham pada subsektor konstruksi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal terhadap return saham pada perusahaan subsektor konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta memprediksi beta saham pada masing-masing emiten subsektor konstruksi di Indonesia. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi data panel untuk mengestimasi laporan keuangan tahunan dari enam perusahaan subsektor konstruksi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 hingga 2014. Variabel terikat yang digunakan pada penelitian adalah return saham subsektor konstruksi. Variabel bebas yang mewakili faktor internal terdiri atas rasio keuangan perusahaan yaitu Quick Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) sedangkan variabel bebas yang mewakili faktor eksternal terdiri atas inflasi, BI Rate dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Hasil analisis regresi terhadap seluruh perusahaan menunjukkan hasil yang bervariasi terhadap variabel dependen. Variabel Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) menghasilkan pengaruh signifikan terhadap return saham subsektor konstruksi. Variabel yang berasal dari faktor eksternal yaitu Inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap return saham subsektor konstruksi. Mengenai prediksi nilai beta untuk seluruh emiten yang tergabung dalam subsektor konstruksi yang menjadi obyek dari penelitian, berdasarkan hasil perhitungan seluruh emiten subsektor konstruksi memiliki beta saham yang bernilai lebih dari satu apabila dibandingkan dengan beta pasar atau IHSG, sehingga seluruh emiten subsektor konstruksi ini merupakan kategori beta saham agresif oleh karena beta saham konstruksi tergolong kedalam beta agresif maka sektor konstruksi dapat menjadi pilihan transaksi investor pada saat kondisi makroekonomi sedang bullish.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titlePengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Return Saham Subsektor Konstruksiid
dc.subject.keywordBursa Efek Indonesia (Bei)id
dc.subject.keywordData Panelid
dc.subject.keywordFaktor Internalid
dc.subject.keywordFaktor Eksternalid
dc.subject.keywordSubsektor Konstruksiid
dc.subject.keywordReturn Sahamid
dc.subject.keywordAnalisis Model Regresi Panelid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R51WRU.pdf
  Restricted Access
1.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.