Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167307| Title: | Determinan Faktor Industri Perbankan Indonesia Menerbitkan Obligasi Periode 2006-2014 |
| Authors: | Nuryartono, Nunung Maulana, Tb Nur Ahmad Baskoro, Faldy |
| Issue Date: | 2015 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Industri Perbankan memiliki peranan penting bagi peningkatan ekonomi suatu negara. Bank berfungsi sebagai intermediasi badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman dan atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Dalam menjalankan kegiatan perbankan, sangat diperlukan bagi pihak bank untuk menaruh perhatian kepada empat faktor utama, yaitu; liquidity management, asset management, liability management, dan capital adequacy management. Faktor faktor tersebut menjadi perhatian utama bagi industri perbankan karena dalam perbankan terdapat tiga risiko utama yang harus dihadapi, yaitu; risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional. Apabila bank mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsi intermediasi, maka dampak yang akan ditimbulkan akan meluas mempengaruhi nasabah dan lembaga lembaga yang menyimpan dananya dan menginvestasikan modalnya di bank, dan akan menciptakan dampak secara domestik dan internasional. Setelah terjadi krisis ekonomi yang melanda dunia pada tahun 2008 hingga 2009 mempengaruhi kondisi bisnis berbagai industri, salah satunya industri perbankan. Industri perbankan merespon perubahan kondisi ekonomi dengan membuat kebijakan peraturan Basel 3 mengenai kecukupan modal minimum yang dibutuhkan oleh bank untuk menjalankan kegiatan operasional dengan prinsip kehati hatian. Kebijakan tersebut berimbas kepada industri perbankan Indonesia yang menerapkan peraturan Basel. Sejalan dengan strategi tersebut, industri perbankan juga diharapkan untuk mengurangi tingkat leverage, meningkatkan likuiditas, lebih transparan, dan cenderung untuk mengurangi tingkat risiko. Berikutnya, dalam rangka memenuhi persyaratan tersebut bank mengambil beberapa langkah yang dilakukan dalam ruang lingkup internal dan eksternal, salah satunya dengan menerbitkan obligasi. Obligasi merupakan salah satu sumber alternatif permodalan bagi industri perbankan, dan dalam beberapa tahun terakhir aktifitas pendanaan melalui instrumen keuangan tersebut meningkat. Peningkatan pendanaan melalui obligasi menjadi perhatian penting bagi industri perbankan untuk melihat momentum dan faktor faktor pemicu perbankan untuk menerbitkan obligasi dari perspektif kondisi internal dan eksternal. Faktor internal dan eksternal perbankan dianalisa melalui data laporan keuangan emiten yang tersedia di Bank Indonesia pada periode 2006-2014. Berdasarkan data yang dihimpun dari Bank Indonesia dapat diketahui lebih lanjut mengenai tingkat likuiditas, modal, profitabilitas, kualitas asset, dan effisiensi emiten yang dijelaskan oleh variabel CAR, NIM, ROE, BOPO, NPL, dan LDR. Sedangkan faktor eksternal di jabarkan melalui kondisi makroekonomi Indonesia, yaitu variabel BI Rate. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang memiliki 5 kriteria pertimbangan. Sampel penelitian ini berjumlah 18 selama periode 2006-2014. Penelitian ini menggunakan metode ekonometrik dan regresi linear dengan peubah dummy untuk menjelaskan pengaruh faktor penerbitan obligasi perbankan Indonesia. Selama periode penelitian, struktur permodalan perbankan didominasi oleh tier 1 sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Penerbitan obligasi sebagai modal pelengkap pada tier 2 dilakukan oleh perbankan tidak dilakukan pada tiap tahunnya. Penelitian ini memiliki nilai R2 sebesar 58.83 persen yang artinya bahwa variabel-variabel independen dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap volume penerbitan obligasi sebesar 58.83 persen. Secara simultan (Uji F), menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Secara parsial (Uji t), terdapat tiga variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap volume penerbitan obligasi, yaitu CAR, NIM, dan BI Rate. Sedangkan LDR, NPL, BOPO, dan ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penerbitan obligasi. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167307 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E4715FAL.pdf Restricted Access | 2.38 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.