Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167247
Title: Sistem Eksekusi Strategi Ditjen P2Hp Kementrian Kelautan dan Perikanan Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Filet Ikan Patin Lokal
Authors: Fahmi, Idqan
Yusuf, Ahmad Mukhlis
Diskibiony, Danuta
Issue Date: 2015
Publisher: IPB University
Abstract: Ikan patin adalah ikan perairan air tawar yang termasuk ke dalam famili pangasidae dengan nama umum Catfish. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah dengan badan panjang berwarna putih perak dan punggung berwarna kebiru-biruan. Di Indonesia terdapat 13 jenis patin, tetapi yang populer adalah ikan patin Pangasius hypopthalmus. Patin utamanya banyak diproduksi di Pulau Sumatra, khususnya Sumatra Selatan, Jambi, dan Riau. Dalam beberapa tahun ini, konsumsi ikan patin perlahan-lahan berubah menjadi produk filet ikan patin. Kehadiran filet ikan patin yang mudah diolah menjadi aneka produk juga semakin menambah antusias para pembeli khususnya kalangan menengah keatas untuk mengkonsumsi ikan patin. Tidak hanya dikonsumsi oleh rumah tangga saja, filet ikan patin saat ini sudah diminati dalam industri Hotel, Restoran, dan Katering (HOREKA). Ikan patin ini dipilih karena besarnya volume produksi budidaya ikan patin sehingga akan menjadi kekuatan tersendiri jika dimanfaatkan untuk menjadi filet, selain itu juga di pasar luar negeri, ikan patin lebih digemari dibandingkan ikan budidaya lainnya. Pada tahun 2015, MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) akan dimulai. Pemberhentian impor filet ikan patin dari Vietnam ini juga merupakan persiapan dalam menghadapi MEA 2015. Jika MEA sudah dibuka, maka tidak akan ada penghalang untuk produk filet patin impor untuk masuk ke Indonesia, karena MEA merupakan perdagangan bebas tanpa adanya penghalang. Filet patin sendiri merupakan salah satu komoditas yang diunggulkan oleh DITJEN P2HP untuk bisa bersaing di pasar domestik dan juga ekspor pada saat MEA 2015 dimulai. Sejak impor filet patin Vietnam ditutup, produksi filet patin lokal mengalami kenaikan produksi secara signifikan setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi sistem eksekusi strategi yang sudah dijalankan DITJEN P2HP KKP saat ini dalam industri filet patin, mengevaluasi kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal (peluang dan ancaman) DITJEN P2HP KKP untuk meningkatkan daya saing filet patin lokal, merumuskan alternatif strategi DITJEN P2HP KKP pada produk filet patin dalam menghadapai MEA 2015, menentukan prioritas strategi yang paling efektif yang dapat dilakukan untuk bersaing dalam menghadapi MEA 2015, dan menentukan sistem eksekusi strategi yang dilakukan DITJEN P2HP KKP untuk menjalankan prioritas strategi yang sudah dirumuskan. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis IFE dan EFE untuk menganalisis faktor internal dan eksternalnya, kemudian melakukan analisis SWOT untuk penyusunan alternatif strategi, analisis QSPM untuk menentukan prioritas strategi terpilih, dan yang terakhir menggunakan enam tahapan sistem eksekusi strategi Kaplan & Norton. Berdasarkan kajian pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penilaian enam tahapan sistem eksekusi strategi Kaplan dan Norton dapat terlihat bahwa tahapan mengembangkan strategi merupakan tahapan yang paling baik diantara seluruh tahapan, sedangkan pada tahap menyelaraskan strategi, tahap monitoring dan tahap perbaikan strategi memiliki nilai terendah di bawah rata-rata dibanding tahapan lainnya. Dari hasil analisis internal (IFE) dapat terlihat bahwa faktor internal yang berperan sebagai kekuatan utama dalam industri filet patin adalah mekanisme koordinasi DITJEN P2HP KKP pusat dengan daerah yang sudah bagus, sedangkan kelemahan utama dari DITJEN P2HP KKP adalah tidak adanya hubungan antara insentif pegawai dengan rencana strategi, sehingga karyawan tidak termotivasi. Untuk faktor eksternal, dari hasil analisis eksternal (EFE) yang dilakukan, dapat terlihat bahwa peluang utama dalam industri filet patin adalah paradigma blue economy yang semakin diterapkan oleh pemerintah, sehingga anggaran meningkat. Ancaman utama untuk industri filet patin ini adalah nilai tukar rupiah yang fluktuatif. Dari hasil analisis SWOT didapatkan enam alternatif strategi yang dapat dilakukan DITJEN P2HP untuk meningkatkan daya saing produk filet patin, yaitu: melakukan kerjasama antara DITJEN P2HP, pembudidaya ikan, dan pengusaha filet patin dengan membuat Central Business Unit (CBU), DITJEN P2HP berkoordinasi dengan instansi lain dan pengusaha untuk menarik investor masuk ke industri filet patin, peningkatan jatah anggaran operasional untuk rencana strategi industri filet patin, DITJEN P2HP bekerjasama dengan DITJEN Budidaya Perikanan memberikan bantuan berupa subsidi pakan ikan kepada para pembudidaya ikan patin, peningkatan kualitas SDM DITJEN P2HP sehingga dalam implementasi strategi dapat berjalan dengan baik, dan pemberian insentif kepada pegawai supaya para pegawai lebih termotivasi dalam pengimplementasian strategi. Prioritas strategi adalah Melakukan kerjsama antara DITJEN P2HP, pembudidaya ikan, dan pengusaha filet patin dengan membuat Central Business Unit (CBU). Prioritas strategi kedua yaitu DITJEN P2HP berkoordinasi dengan instansi lain dan pengusaha untuk menarik investor masuk ke industri filet patin.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167247
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R4915DAD.pdf
  Restricted Access
1.96 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.