Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167145
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorJuanda, Bambang
dc.contributor.advisorJohan, Suwinto
dc.contributor.authorIskandar, Yudi
dc.date.accessioned2025-08-07T09:39:28Z
dc.date.available2025-08-07T09:39:28Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167145
dc.description.abstractMasuknya Indonesia sebagai negara net importir migas dan tingginya belanja energi dibandingkan dengan penerimaan negara migas, hal ini diperkirakan karena kurangnya investasi pada kegiatan usaha hulu migas di Indonesia. Potensi migas yang dimiliki Indonesia masih cukup besar terutama di Indonesia bagian timur. Dengan kondisi keuangan negara yang terbatas, dan dengan memperhatikan resiko investasi dari operasi hulu migas serta kemampuan teknologi yang belum sepenuhnya dikuasai dalam negeri, oleh karena itu negara masih membutuhkan investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) untuk meningkatkan operasi hulu migas di Indonesia. Penelitian ini menganalisa determinan FDI pada industri hulu migas di Indonesia dengan menggunakan regresi data panel dari tahun 2003 - 2013 dengan cross section sebanyak 82 wilayah kerja pertambangan migas yang telah berproduksi di Indonesia. Disamping itu, penelitian ini juga menganalisa bagaimana kinerja FDI dengan melihat melihat dampak dari FDI tersebut terhadap ketahanan energi (proxy produksi) dan penerimaan negara migas serta membandingkannya dengan investasi langsung dalam negeri atau Domestik Direct Investment (DDI) yang diwakili oleh BUMN. Berdasarkan hasil regresi data panel dapat diketahui bahwa variabel – variabel yang berpengaruh positif terhadap FDI industri hulu migas adalah infrastruktur, teknologi, pendidikan, indek bebas korupsi, harga minyak mentah, total cadangan migas, dan dummy pembubaran BPMIGAS menjadi SKK Migas. Sedangkan variabel – variabel yang berpengaruh negatif terhadap FDI industri hulu migas adalah ukuran pasar, upah, inflasi, keterbukaan ekonomi, dan kurs. FDI berdampak positif terhadap tingkat produksi dan penerimaan negara, namun dari sisi produksi migas, DDI memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan FDI.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleDeterminan Fdi Industri Hulu Migas Di Indonesia Serta Dampaknya Terhadap Ketahanan Pangan Energi dan Penerimaan Negaraid
dc.subject.keywordDampakid
dc.subject.keywordData Panelid
dc.subject.keywordDeterminanid
dc.subject.keywordFdiid
dc.subject.keywordIndustri Hulu Migasid
dc.subject.keywordForeign Direct Investmenid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E4214YUD.pdf
  Restricted Access
2.21 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.