Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167123
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFirdaus, M.
dc.contributor.advisorIsmail, Rifki
dc.contributor.authorKhairunnisa
dc.date.accessioned2025-08-07T09:38:48Z
dc.date.available2025-08-07T09:38:48Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167123
dc.description.abstractPertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan II tahun 2015 hanya dapat tumbuh sebesar 4,67% lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 5,1%. Sementara itu, operasional perbankan menjadi semakin kompleks akibat inovasi pasar keuangan dan internasionalisasi arus keuangan. Teknologi pesat serta deregulasi sistem keuangan global memberikan kesempatan baru sekaligus meningkatkan persaingan di antara institusi keuangan, serta memperluas akses bank terhadap sumber dana dengan diciptakannya beragam instrumen keuangan untuk senantiasa menjaga risiko likuiditas, solvabilitas dan profabilitas institusi keuangan. Kompleksitas inovasi pasar keuangan dan persaingan berpotensi meningkatnya berbagai macam risiko dan mempengaruhi imbal hasil institusi keuangan serta instrumen pasar keuangan diantaranya adalah risiko likuiditas. Manajemen likuiditas dapat dilakukan melalui pasar keuangan seperti, pasar uang, pasar modal dan pasar valuta asing sebagai upaya mendukung pengelolaan likuiditas, penunjang aliran modal investasi serta memenuhi kebutuhan terhadap mata uang asing dalam aktivitas impor untuk medorong pertumbuhan ekonomi. Pasar uang merupakan wadah pertemuan abstrak tempat para pemilik dana jangka pendek dengan batasan waktu satu hari hingga satu tahun dan pada umumnya kurang dari 90 hari dapat menawarkan dana kepada calon pengguna yang membutuhkannya. Pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian untuk mengatasi arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan outflows dari institusi yang membutuhkan. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada periode pengamatan dengan menggunakan financial modelling dan efficient frontier maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut bahwa alternatif portofolio nvestasi aling efisien dan optimal berdasarkan hasil olahan data portofolio investasi yang terdapat instrumen SIMA memiliki tingkat risiko yang tidak begitu tinggi. Sedangkan untuk tingkat expected return meskipun trennya menaik namun tingkat flutuasi tinggi sehingga pada expected return tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh. Namun kombinasi portofolio yang terdapat instrumen PBS 002 memiliki tingkat expected return yang cukup tinggi. Sedangkan rekomendasi portofolio berinvestasi di pasar keuangan syariah penelitian ini menyimpulkan bahwa portofolio yang berisi kombinasi SIMA – PBS 002 memiliki portofolio yang paling efisien dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan dengan tingkat risiko yang masih dapat ditoleransi oleh investor. Hal ini juga tidak bertentangan dengan prinsip syariah bahwa pada setiap keuntungan yang diperoleh, maka investor harus siap akan risiko yang akan dihadapinya.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleStrategi Efisiensi Portofolio Berbasis Analisa Return dan Risiko Pada Pasar Uang Berprinsip Syariah Di Indonesiaid
dc.subject.keywordAnalisis Mean Varianceid
dc.subject.keywordEfficient Frontierid
dc.subject.keywordPasar Uangid
dc.subject.keywordUji Kointegrasi Johansenid
dc.subject.keywordAnalisis Deskriptif Portofolioid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E11K15KHA.pdf
  Restricted Access
2.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.