Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166990| Title: | Analisis Faktor Turnover Intentions Pada Perawat Rumah Sakit Dhuafa Tahun 2014 |
| Authors: | Hubeis, Aida Vitayala S. Pandjaitan, Nurmala Katrina Mardiana, Inge |
| Issue Date: | 2014 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Rumah Sakit Dhuafa (RS Dhuafa) masih kesulitan memenuhi jumlah tenaga perawat sesuai kebutuhan. Selain masalah kuantiti dan kualitas perawat yang dibutuhkan, permasalahan lainnya adalah terjadi turnover yang cukup tinggi dari perawat-perawat yang telah terekruit terutama pada periode Januari – Desember 2013 sebesar 13%. Kekurangan tenaga perawat dalam melayani pasen dapat berdampak terhadap kelelahan kerja, memengaruhi motivasi, kenyamanan, dan kepuasan kerja hingga pengunduran diri. Faktor yang turut menyumbang timbulnya tingkat turnover pegawai yang tinggi adalah ketidakpuasan pegawai. Umumnya timbulnya turnover diawali dengan adanya turnover intentions (niat untuk keluar) dari karyawan. Faktor kepuasan kerja menjadi faktor yang paling memengaruhi kecenderungan dan keputusan karyawan untuk keluar dari tempat kerjanya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian adalah bagaimana hubungan antara motivasi dan kepuasan kerja perawat, dan bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dan turnover intentions pada perawat. Penelitian ini dilakukan untuk mencoba mengkaji berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara motivasi dan kepuasan kerja perawat, dan menganalisis hubungan kepuasan kerja dengan turnover intentions perawat. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi (Correlational Study). Jenis data penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Metode pengambilan data sekuder dilakukan berdasarkan laporan dari rumah sakit. Sedangkan metode pengambilan data primer dilakukan dengan observasi langsung, menyebarkan kuesioner kepada perawat sebagai responden, dan wawancara dengan atasan perawat. Data yang terhimpun kemudian diolah dengan metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Partial Least Square (PLS) versi 2. Responden dari penelitian ini adalah karyawan bagian keperawatan di RS Dhuafa. Karakteristik dari responden diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan terakhir, pengalaman bekerja, masa kerja, status kepegawaian, dan jabatan. Data kuesioner diolah dengan metode analistik SmartPLS, dilakukan pengujian validitas dan reabilitas. Hasilnya indikator-indikator yang digunakan pada penelitian ini mempunyai validitas dan reabilitas yang cukup baik atau mampu untuk mengukur konstruknya. Kemudian model struktural dapat dievaluasi dengan melihat nilai R-square pada konstruk dependen atau variabel endogen dan koefisien parameter jalur (Path Coeficient Parameter). Batas nilai tstatistik untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah 1,96. Interpretasi hasil uji Hipotesis berdasarkan data diketahui koefisien hubungan motivasi dengan kepuasan kerja sebesar 0,8181 dengan thitung 17,1894 lebih besar dari ttabel (1,96) maka H0 dalam penelitian ini ditolak, dan H1 yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepuasan kerja perawat RS Dhuafa diterima. Selanjutnya koefisien hubungan kepuasan dengan turnover intentions sebesar 0,3783 dengan thitung 2,6629 lebih besar dari ttabel (1,96) maka H0 dalam penelitian ini ditolak dan H1 yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan turnover intentions diterima. Upaya yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen dalam meningkatkan kepuasan karyawan antara lain: menyusun sistem remunerasi, membuat sistem penilaian kinerja dan sistem jenjang karir karyawan untuk memotivasi meningkatkan kompentensi mereka. Kondisi hubungan sosial yang baik di antara perawat perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan agar karyawan merasa betah dan malas mencari lingkungan kerja baru. Kepekaan dan empati atasan perlu ditingkatkan, supaya mereka merasa diperhatikan dan dibimbing. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi didasarkan pada tiga kebutuhan relatif seimbang, dan tidak berhirarki dalam upaya memenuhinya. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepuasan kerja perawat. Namun dari lima indikator kepuasan kerja yang diukur, faktor pembayaran merupakan faktor yang terendah kepuasannya, sedangkan rekan kerja sebagai faktor yang memberi kepuasan tertinggi yang mereka rasakan. Kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan timbulnya turnover intentions pada perawat di RS Dhuafa. Semakin puas yang mereka rasakan, menurunkan keinginan untuk resign dari tempat kerja. Faktor perilaku yang cukup signifikan menunjukkan turnover intentions pada perawat RS Dhuafa adalah perilaku mencari informasi pekerjaan di tempat lain, dan berfikir berhenti bekerja. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166990 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E4114ING.pdf Restricted Access | 1.43 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.