Analisis Faktor Penyebab Reject pada Produk Tempe di PT Azaki Food Internasional

Abstract

Tingginya tingkat produk reject di PT Azaki Food Internasional menjadi kendala dalam menjaga efisiensi dan mutu produksi tempe. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab produk reject tempe serta merumuskan tindakan perbaikan guna mengurangi volume reject dan meningkatkan efisiensi produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Statistical Quality Control (SQC) yang meliputi penggunaan check sheet, control chart, diagram Pareto, dan diagram fishbone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama reject adalah faktor manusia, metode kerja, dan mesin produksi. Tindakan perbaikan yang dilakukan meliputi peningkatan pengawasan, pelaksanaan breafing setiap hari sebelum bekerja, pemberian punishmen kepada pekerja yang melanggar SOP, dan penggunaan mesin perebusan yang otomatis. Evaluasi setelah penerapan tindakan perbaikan menunjukkan penurunan jumlah reject dari 6,11% menjadi 2,36%, serta peningkatan nilai R/C Ratio dari 1,71 menjadi 1,78, yang menandakan peningkatan efisiensi dan profitabilitas produksi. Berdasarkan hasil tersebut, dengan Analisis SQC terbukti efektif dalam menurunkan volume produk reject dan meningkatkan kinerja produksi tempe.

The high level of product rejects at PT Azaki Food Internasional has become a major obstacle in maintaining production efficiency and quality in tempeh manufacturing. This study aims to analyze the factors causing tempeh product rejects and formulate corrective actions to reduce reject volume and improve production efficiency. The method used in this research is the Statistical Quality Control (SQC) approach, which includes the use of check sheets, control charts, Pareto diagrams, and fishbone diagrams. The results show that the main causes of rejects are related to human factors, work methods, and production machinery. The corrective actions implemented include strengthening supervision, conducting daily pre-work briefings, imposing punishments on workers who violate SOPs, and utilizing automated boiling machines. Evaluation after the implementation of corrective measures showed a reduction in the reject rate from 6.11% to 2.36%, along with an increase in the R/C Ratio from 1.71 to 1.78, indicating improved efficiency and production profitability. Based on these findings, the SQC analysis proves to be effective in reducing product rejects and enhancing tempeh production performance.