Model dan Analisis Manajemen Persediaan Ayam Potong Di PT XYZ

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi ayam potong beku yang berperan penting dalam menjamin ketersediaan pasokan produk pangan hewani ke pelanggan. Sebagai distributor, PT XYZ menghadapi tantangan fluktuasi permintaan mingguan dan risiko ketidakpastian waktu tunggu dari pemasok, sehingga pengelolaan persediaan yang tepat menjadi faktor penentu keberhasilan operasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem manajemen persediaan serta menentukan kuantitas pemesanan, titik pemesanan ulang, dan jumlah persediaan pengaman yang optimal dengan menggunakan pendekatan model probabilistik Q-backorder. Data yang digunakan berupa permintaan mingguan tahun 2024 pada produk karkas broiler 0,8 Kg dan parameter biaya aktual, kemudian dihitung untuk memperoleh Q, ROP, stok pengaman, frekuensi pemesanan, serta total biaya persediaan tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Q-backorder menghasilkan kuantitas pesanan optimal sebesar 4.280 unit, titik pemesanan ulang sebesar 4.727 unit, stok pengaman sebesar 3.611 unit, dan frekuensi pemesanan 45 siklus per tahun dengan rata rata jarak antar pemesanan 8 hari. Model ini mampu meningkatkan tingkat tingkat layanan menjadi 98,98% dibandingkan kebijakan perusahaan sebesar 98% dan menurunkan total biaya persediaan menjadi Rp 6.331.611.770 atau penghematan sebesar 1,427%. Dengan demikian, model Q-backorder direkomendasikan sebagai strategi pengendalian persediaan yang lebih efisien bagi PT XYZ.

XYZ Co. is a company engaged in the distribution of frozen broiler chicken, playing an important role in ensuring the availability of animal protein supply to its customers. As a distributor, XYZ Co. faces challenges in the form of weekly demand fluctuations and the risk of lead time uncertainty from suppliers, making proper inventory management a critical factor for operational success. This study aims to analyze the current inventory management system and determine the optimal order quantity, reorder point, and safety stock level using a probabilistic Q-Backorder model approach. The data used include weekly demand in 2024 for broiler carcass products weighing 0.8 kg and actual cost parameters, which were then calculated to obtain the values of Q, ROP, safety stock, order frequency, and total annual inventory cost. The results show that the Q-Backorder model generates an optimal order quantity of 4,280 units, a reorder point of 4,727 units, a safety stock of 3,611 units, and an order frequency of 45 cycles per year with an average interval of 8 days between orders. This model increases the service level to 98.98% compared to the company’s current level of 98% and reduces the total inventory cost to IDR 6,331,611,770 resulting in cost savings of 1,427%. Therefore, the Q-Backorder model is recommended as a more efficient inventory control strategy for PT XYZ.