Dampak Kegiatan Agroforestri Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani dan Keberhasilan Rehabilitasi di Taman Nasional Meru Betiri

Abstract

Program rehabilitasi lahan kritis menerapkan sistem agroforestri dalam pengelolaannya dengan melibatkan petani sekitar kawasan. Sistem agroforestri mengombinasikan tanaman pohon dengan tanaman pertanian, sehingga petani bisa mendapatkan penghasilan bulanan dari hasil panen tanaman pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kontribusi kegiatan agroforestri terhadap peningkatan pendapatan petani, serta menganalisis faktor yang memengaruhi pendapatan petani dari agroforestri. Pengambilan data dilakukan secara sensus kepada 46 orang petani di Desa Curahnongko yang tergabung dalam kelompok petani Blok 9A. Pengumpulan data tersebut menggunakan metode wawancara semi terstruktur dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi agroforestri terhadap pendapatan petani yaitu sebesar Rp900.846.000,00 per tahun, dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp20.473.772. Faktor yang memengaruhi pendapatan petani yaitu faktor jenis kelamin dan luas lahan, dengan nilai signifikansi sebesar 0,011 dan 0,044, yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor jenis kelamin dan luas lahan dengan pendapatan petani. Hasil analisis kinerja petani menunjukkan bahwa sebagian besar petani berada dalam kategori kinerja sangat buruk sebanyak 39 petani, pada kategori buruk sebanyak 4 petani dan kategori cukup baik sebanyak 1 petani. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa upaya rehabilitasi lahan yang dilakukan oleh petani blok 9a belum berjalan dengan baik.

The critical land rehabilitation program applies an agroforestry sistem in its management by involving farmers around the area. The agroforestry sistem combines tree plants with agricultural crops, so that farmers can get monthly income from the harvest of agricultural crops. This study aims to identify the contribution of agroforestry activities to increasing farmers' income, as well as to analyze the factors that influence farmers' income from agroforestry. Data were collected by census from 46 farmers in Curahnongko Village who are members of the Block 9A farmer group. The data were collected using semi-structured interviews and participatory observation. The results of the study showed that the contribution of agroforestry to farmers' income was Rp900,846,000.00 per year, with an average income of Rp20,473,772. The factors that affect farmers' income are gender and land area factors, with significance values of 0.011 and 0.044, indicating that there is a significant influence between gender and land area factors on farmers' income. The results of the farmer performance analysis show that most farmers are in the very poor performance category of 39 farmers, in the bad category of 4 farmers and in the fairly good category of 1 farmer. The results of the analysis prove that land rehabilitation efforts carried out by farmers in block 9a have not gone well.