Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166779
Title: Karakteristik Ekologi Teripang (Holothuroidea) Sebagai Dasar Pengelolaan di Perairan Pesisir Selatan Pulau Laut, Kotabaru
Other Titles: Ecological Characteristics of Sea Cucumbers (Holothuroidea) as a Management Basis in the Southern Coastal Waters of Pulau Laut, Kotabaru
Authors: Sulistiono
Zairion
Setiawan, Heri
Issue Date: 2025
Publisher: IPB University
Abstract: Teripang merupakan salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomis tinggi. Seiring dengan meningkatnya permintaan teripang, adanya indikasi upaya penangkapan berlebih yang tidak seimbang dengan ketersediaan sumberdaya teripang dapat mengancam keberadaan populasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas dan karakteristik habitat teripang, karakteristik masing-masing populasi jenis teripang dominan ekonomis, serta merumuskan alternatif strategi pengelolaannya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juli 2023 dan November – Desember 2024 di perairan pesisir Selatan Pulau Laut, Kotabaru. Pengumpulan data teripang menggunakan metode stratified random sampling dengan teknik belt transect pada keempat stasiun yang mewakili habitat teripang. Pengambilan data teripang, kerapatan lamun, tutupan karang serta parameter lingkungan dan substrat perairan dilakukan secara in-situ maupun eks-situ. Sembilan jenis teripang diidentifikasi dari empat stasiun, yaitu Actinopyga miliaris, Bohadschia marmorata, Holothuria atra, H. leucospilota, H. scabra, H. fuscopunctata, Stichopus horrens, S. herrmanni, dan S. ocellatus dengan kepadatan antara 0,02 – 0,71 ind/m2, keanekaragaman sedang (0,77 – 1,68), keseragaman tinggi (0,70 – 0,95), dan dominansi rendah (0,20 – 0,52). Tanjung Sungkai dan Tanjung Tengah merupakan wilayah dengan kerapatan jenis lamun agak rapat antara 89,45 – 94,64 ind/100m2 dengan substrat berpasir sedangkan pada Teluk Tamiang dan Lontar Selatan, terdapat ekosistem terumbu karang dengan tutupan karang hidup kategori sedang (43,01% – 43,85%). Berdasarkan Indeks Kualitas Habitat Teripang, baik kualitas perairan maupun substrat secara keseluruhan lokasi tersebut masih dalam kategori baik, kecuali Teluk Tamiang. Sebanyak tiga jenis teripang diketahui memiliki nilai persentase tertinggi berasosiasi dengan lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii, dimana kerapatan lamun yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kepadatan teripang sehingga berdasarkan ketersediaan biota dan karakteristik habitat teripang tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar rekomendasi/alternatif dalam penentuan daerah habitat perlindungan teripang potensial. Sebaran panjang tiga jenis teripang dominan ekonomis, yaitu H. atra (6,2 – 20,2 cm), S. ocellatus (8,1 – 25,5 cm), dan S. horrens (6,9 – 24,9 cm), menunjukkan > 60% ukuran teripang yang tertangkap masih di bawah ukuran pertama kali matang gonad (Lc < Lm), indikasi terjadinya biological overfishing yang dapat menyebabkan penurunan populasi teripang sehingga dapat dijadikan sebagai dasar rekomendasi dalam penentuan ukuran penangkapan teripang. Secara keseluruhan, status keberlanjutan pengelolaan perikanan teripang di perairan pesisir selatan Pulau Laut, Kotabaru berada pada kondisi cukup berkelanjutan (indeks 55,43), adapun beberapa alternatif strategi pengelolaan telah dirumuskan dan ditingkatkan pada masing-masing dimensi, terutama dimensi ekologi (49,56) dan kelembagaan (35,15) sehingga sumber daya teripang tetap dapat lestari.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166779
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C2501201005_3dccd9a3b98748c49f2b022feb596549.pdfCover5.83 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_C2501201005_ace3fb975c6944709d23d01cb42f941a.pdf
  Restricted Access
Fulltext6.07 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_C2501201005_9ff9205930a4459287c6c76e48916b13.pdf
  Restricted Access
Lampiran4.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.