Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166764| Title: | Monitoring Tingkat Kekritisan Lahan Menggunakan Citra Sentinel 2A di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri |
| Other Titles: | Monitoring the Criticality Levels of Land Using Sentinel 2A Imagery in Banyakan Subdistrict, Kediri Regency |
| Authors: | Puspaningsih, Nining SALSABILA, SALMA |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri mengalami tekanan akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi pembangunan infrastruktur yang intensif dan berpotensi menyebabkan lahan kritis. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan tutupan lahan dan memonitoring tingkat kekritisan lahan di Kecamatan Banyakan pada tahun 2017 dan 2024 menggunakan citra Sentinel 2A. Klasifikasi tutupan lahan menggunakan metode maximum likelihood classification dan analisis tingkat kekritisan lahan mengacu pada Perdirjen BPDAS dan Perhutanan Sosial Nomor P.4/V-SET/2013, yang menggunakan lima parameter yaitu penutupan lahan, kemiringan lereng, tingkat erosi, produktivitas, dan manajemen. Klasifikasi tutupan lahan pada kedua tahun menghasilkan enam kelas yang didominasi oleh kebun campuran. Luas lahan terbuka meningkat signifikan sebesar 97,22 ha, akibat pembangunan bandara. Pemetaan tingkat kekritisan lahan menunjukkan peningkatan luas kelas kritis dan potensial kritis sebesar 7,88 ha di kawasan lindung, dan peningkatan di kawasan budidaya pertanian pada kelas tidak kritis sebesar 994,14 ha, serta penurunan paling besar di kawasan produksi pada kelas potensial kritis sebesar 326,91 ha. Meski demikian, terjadi peningkatan relatif besar pada kelas agak kritis sebesar 306,25 ha di kawasan produksi. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi lahan, namun degradasi masih berlangsung, sehingga monitoring secara berkala penting untuk mencegah peningkatan lahan kritis. Banyakan Sub-district, Kediri District is under pressure due to the conversion of agricultural land into intensive infrastructure development and has the potential to cause critical land. This study aims to analyze land cover changes and monitor the level of land criticality in Banyakan District in 2017 and 2024 using Sentinel 2A imagery. Land cover classification uses the maximum likelihood classification method and the analysis of land criticality level refers to Perdirjen BPDAS and Perhutanan Sosial No. P.4/V-SET/2013, which uses five parameters: land cover, slope, erosion rate, productivity, and management. The land cover classification in both years resulted in six classes dominated by mixed gardens. The area of open land increased significantly by 97,22 ha, due to airport construction. Land criticality mapping showed an increase of 7,88 ha in critical and potentially critical classes in protected areas, an increase of 994,14 ha in non-critical classes in agricultural cultivation areas, and the largest decrease of 326,91 ha in potentially critical classes in production areas. However, there was a relatively large increase in the moderately critical class of 306,25 ha in production areas. This indicates an improvement in land conditions, but degradation is still ongoing, so regular monitoring is important to prevent an increase in critical land. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166764 |
| Appears in Collections: | UT - Forest Management |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_E1401211034_a7e1cec61dd74c018785d3e9d059125c.pdf | Cover | 601.01 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_E1401211034_74f03be8359a4ca7be57a09a9b55f9f6.pdf Restricted Access | Fulltext | 2.12 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_E1401211034_acda0b111375464ba0ff27afb2982baf.pdf Restricted Access | Lampiran | 242.31 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.