Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166705| Title: | Penetuan Tingkat Masak Fisiologis, Periode After-ripening, dan Daya Simpan Benih Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor. L. Moench) |
| Other Titles: | Determination of Seed Physiological Maturity, After-ripening Period, and Seed Storability of Several Sorghum Varieties. |
| Authors: | Ilyas, Satriyas Qadir, Abdul Human, Soeranto Faizal, Karima Rizki |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Mutu benih sorgum yang tinggi diperoleh setelah benih mencapai masak fisiologis. Masak fisiologis benih berhubungan dengan akumulasi cadangan makanan yang maksimum dan vigor benih yang tinggi. Benih sorgum yang baru dipanen menunjukkan daya berkecambah yang tergolong rendah. Rendahnya daya berkecambah benih yang baru dipanen diduga benih mengalami dormansi after-ripening. Penyediaan benih sorgum yang bermutu dibutuhkan dalam jangka waktu yang panjang, sehingga memerlukan kondisi penyimpanan benih yang optimum. Kondisi simpan yang ideal akan mempertahankan viabilitas benih. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat masak fisiologis, mengidentifikasi dormansi after-ripening, dan daya simpan benih sorgum. Penelitian ini dilaksanakan di BRIN Lebak Bulus dari bulan Januari 2023 hingga Juni 2024. Percobaan pertama dilakukan dengan rancangan kelompok lengkap teracak faktorial dengan faktor pertama lima varietas sorgum dan faktor kedua lima tingkat kemasakan benih. Percobaan kedua dilakukan dengan rancangan acak lengkap percobaan tersarang (nested) dengan faktor sarang adalah periode after-ripening dan faktor tersarang adalah lima varietas sorgum. Percobaan ketiga dilakukan dengan rancangan acak lengkap percobaan tersarang (nested) dengan faktor sarang adalah suhu ruang simpan, yaitu suhu ruang AC 18 oC (T1) dan suhu ruangan 26 oC (T2), serta faktor tersarang, yaitu kombinasi dari kadar air benih (10-11 % dan 12-13 %) dan periode simpan (0 sampai 24 minggu) yang tersarang pada faktor suhu ruang simpan. Hasil percobaan pertama, lima varietas sorgum memiliki tingkat masak fisiologis yang berbeda-beda, yaitu varietas Numbu 46 hari setelah antesis (HSA), Super-1 39 HSA, Bioguma-1 51 HSA, Samurai-2 55 HSA, dan Pahat 36 HSA. Percobaan kedua, varietas sorgum yang terindifikasi memiliki dormansi after-ripening, yaitu persistensi dormansi varietas Numbu, Bioguma-1, dan Samurai-1, adalah 36, 38, dan 49 hari periode after-ripening, varietas Pahat belum patah dormansi hingga minggu ke 6, serta varietas Super-1 tidak ada dormansi after-ripening. Percobaan ketiga, semakin lama benih sorgum disimpan hingga 24 minggu, maka semakin menurunnya daya berkecambah, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, bobot kering kecambah normal, dan laju pertumbuhan kecambah, serta meningkatnya daya hantar listrik dan kadar air benih. Benih sorgum varietas Numbu penyimpanan suhu 18 oC dengan KA 10-11 % dapat disimpan hingga 18 minggu, sedangkan suhu 26 oC dengan KA 12-13 % dapat disimpan hingga 6 minggu. Varietas Bioguma-1 dan Samurai-2 setelah disimpan 24 minggu dengan kombinasi suhu (18 oC dan 26 oC) dan KA (10-11 % dan 12-13 %) secara umum menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap viabilitas dan vigor benih. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166705 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_A2501211009_bcc970810b9c4f9e893ad50f64af8917.pdf | Cover | 932.75 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_A2501211009_ea14d08a6af74a779af8b7bcc2a476f3.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.83 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_A2501211009_252713f1adbe48d9a67c587e28ec3c71.pdf Restricted Access | Lampiran | 447.25 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.