Analisis Pengaruh Makroekonomi Terhadap Pertumbuhan Green Sukuk Korporasi Di Indonesia Tahun 2019-2024

Abstract

Perubahan iklim menjadi isu global yang mendorong perlunya pendanaan proyek ramah lingkungan, salah satunya melalui green sukuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren pertumbuhan green sukuk korporasi di Indonesia serta pengaruh faktor makroekonomi, yaitu nilai tukar, indeks produksi industri (IPI), dan inflasi, terhadap pertumbuhannya pada periode 2019-2024. Penelitian menggunakan metode regresi data panel dengan data sekunder dari Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa green sukuk korporasi mengalami peningkatan signifikan sebesar 366% selama periode penelitian. Nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan green sukuk, sedangkan IPI dan inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa stabilitas nilai tukar menjadi faktor kunci dalam meningkatkan minat investasi pada green sukuk. Implikasinya, pemerintah dan perusahaan perlu mengoptimalkan kebijakan ekonomi untuk mendukung pasar sukuk hijau, termasuk insentif pajak dan diversifikasi proyek.

Climate change, as a global issue, underscores the need for funding environmentally friendly projects, including through green sukuk. This study aims to analyze the growth trend of corporate green sukuk in Indonesia and the influence of macroeconomic factors, which is exchange rates, industrial production index (IPI), and inflation on its growth during 2019-2024. The research employs a panel data regression method using secondary data from the Financial Services Authority, Bank Indonesia, and Statistics Indonesia. The findings reveal a significant 366% increase in corporate Green sukuk volume over the study period. Exchange rates have a positive and significant impact on green sukuk growth, while IPI and inflation show no significant effect. This indicates that exchange rate stability is a critical factor in boosting investment interest in Green sukuk. The implication is that the government and companies should enhance economic policies to support the Green sukuk market, including tax incentives and project diversification.