Optimasi Kinerja Operasional Terminal Petikemas Berdasarkan Handling Capacity (Studi Kasus Terminal Petikemas Koja Tanjung Priok)

Abstract

Pelabuhan merupakan simpul penting dalam sistem logistik nasional. Namun, kinerja operasional pelabuhan di Indonesia masih belum optimal, yang berdampak pada tingginya biaya logistik. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan kinerja operasional Terminal Peti Kemas Koja di Pelabuhan Tanjung Priok dengan pendekatan kapasitas penanganan. Fokus utama penelitian adalah pada pelayanan kapal, khususnya kecepatan bongkar muat yang dipengaruhi oleh penggunaan alat bongkar muat seperti Quay Container Crane (QCC), Rubber Tyred Gantry Crane (RTG), dan Head Truck (HT). Analisis dilakukan dengan mengumpulkan data operasional dari sistem nGEN periode 2020–2024, dilakukan simulasi regresi linier berganda dan optimasi dengan metode linear programming untuk menentukan komposisi peralatan paling efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi optimal untuk mencapai Vessel Operating Rate (VOR) tertinggi adalah 5 QCC, 17 RTG, dan 47 HT. Model regresi yang dihasilkan memperlihatkan bahwa peningkatan VOR berkontribusi signifikan terhadap penurunan Berth Working Time (BWT), yang secara langsung berdampak pada pengurangan biaya sandar kapal. Studi ini memberikan rekomendasi strategis untuk pengelolaan fasilitas terminal secara optimal guna mendukung efisiensi logistik nasional.

Ports are vital nodes in the national logistics system. However, the operational performance of Indonesian ports remains suboptimal, contributing to high logistics costs. This study aims to optimize the operational performance of the Koja Container Terminal at Tanjung Priok Port using a handling capacity approach. The main focus is on vessel services, particularly the speed of loading and unloading operations, which is influenced by equipment such as Quay Container Cranes (QCC), Rubber Tyred Gantry Cranes (RTG), and Head Trucks (HT). Operational data from the nGEN system (2020–2024) was analyzed using multiple linear regression and linear programming to identify the most efficient equipment composition. The results show that the optimal configuration to achieve the highest Vessel Operating Rate (VOR) is 5 QCCs, 17 RTGs, and 47 HTs. The regression model indicates that increasing VOR significantly reduces Berth Working Time (BWT), directly lowering vessel docking costs. This study provides strategic recommendations for optimizing terminal facilities to support national logistics efficiency.