Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166468
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSimbolon, Domu-
dc.contributor.advisorTaurusman, Am Azbas-
dc.contributor.advisorWahju, Ronny Irawan-
dc.contributor.advisorYusfiandayani, Roza-
dc.contributor.authorAprianti, Eka-
dc.date.accessioned2025-08-02T01:59:53Z-
dc.date.available2025-08-02T01:59:53Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166468-
dc.description.abstractUsaha penangkapan ikan pada umumnya lebih berorientasi pada kuantitas hasil tangkapan (biomassa ikan) atau keuntungan finansial. Akibatnya, nelayan sering beranggapan bahwa kelimpahan ikan di suatu daerah merupakan penentu utama daerah penangkapan ikan yang potensial. Selain itu, ikan yang ditangkap sering kali tidak sesuai dengan preferensi konsumen karena kualitasnya yang rendah. Situasi ini mengharuskan perubahan paradigma dalam pemanfaatan sumber daya ikan, dari orientasi kuantitas menjadi kualitas tangkapan, sehingga dapat memenuhi preferensi konsumen dan pada akhirnya mewujudkan perikanan yang berkelanjutan. Kandungan gizi ikan, terutama kandungan asam lemak omega-3, menjadi indikator penting untuk menilai kualitas hasil tangkapan ikan. Oleh karena itu, spesies ikan yang menjadi target harus menunjukkan komposisi asam lemak esensial (omega-3) yang memadai. Sardinella lemuru adalah spesies ikan pelagis kecil dari famili Clupeidae yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ikan ini juga merupakan spesies ikan laut yang memiliki kandungan asam lemak yang tinggi. Meskipun potensi sumber daya ikan lemuru relatif besar di Perairan Indonesia, namun belum sepenuhnya menjadi target pemanfaatan, kecuali di Perairan Selat Bali. Pemanfaatan sumber daya lemuru yang intensif di Selat Bali telah berdampak pada penurunan stok ikan dan produktivitas hasil tangkapan nelayan. Oleh karena itu, perlu reorientasi pemanfaatan dari yang berbasis kuantitas menjadi lebih efisien dengan basis kualitas hasil tangkapan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menghasilkan zonasi penangkapan ikan lemuru (Sardinella lemuru) di Selat Bali yang memiliki kandungan omega-3 tertinggi, guna memetakan area dengan potensi optimal untuk produksi perikanan lemuru berbasis omega-3. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan khusus untuk mencapai tujuan keseluruhan tersebut, antara lain: (1) memahami distribusi ukuran dan pola pertumbuhan ikan lemuru kaitannya dengan kandungan omega-3; (2) mengevaluasi dinamika kondisi lingkungan Perairan Selat Bali (SPL dan klorofil-a) kaitannya dengan kandungan omega-3 ikan lemuru; dan (3) menentukan pengaruh jenis dan komposisi makanan terhadap kandungan omega-3 ikan lemuru. Secara spasial, distribusi ukuran lemuru di zona II (Perairan sekitar Senggrong dan Kapal pecah) dan V (Perairan sekitar Pengambengan, Perancak, Kayu Gede, Pulukan, Rambut Siwi, Tabanan) didominasi oleh ukuran protolan, sedangkan zona VI (Perairan sekitar Uluwatu) didominasi oleh lemuru dewasa. Zonasi dalam penelitian ini didasarkan pada Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) Lemuru yang di tetapkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 198 Tahun 2023. Parameter hubungan panjang-bobot lemuru menunjukkan variasi yang cukup besar. Faktor kondisi ikan lemuru di Selat Bali berkisar antara 0,14 hingga 1,84. Faktor kondisi >1 menunjukkan bahwa ikan memiliki kondisi, kegemukan atau pertumbuhan yang baik, sedangkan <1 menunjukkan bahwa ikan mengalami kondisi yang kurang baik. Pola pertumbuhan alometri negatif terlihat dari musim barat ke musim barat-timur, dan pola pertumbuhan alometri positif terlihat pada musim timur, kecuali pada zona VI. Pola pertumbuhan isometrik diamati selama musim peralihan timur-barat. Suhu Permukaan Laut (SPL) dan konsentrasi klorofil-a menunjukkan pola yang konsisten dengan yang diamati pada tahun-tahun sebelumnya. Suhu Permukaan Laut lebih tinggi selama musim barat dibandingkan dengan musim timur, dan konsentrasi klorofil-a lebih rendah selama musim barat dibandingkan dengan musim lainnya. Secara bersamaan, kedua variabel lingkungan tersebut memainkan peran penting dalam pertumbuhan lemuru di semua zona penangkapan. Komposisi dan pola makan lemuru berbeda pada setiap ukuran, musim, dan lokasi penangkapan. Kelompok ukuran lemuru dewasa menunjukkan preferensi makan zooplankton. Sepanjang musim yang diamati, lemuru dewasa lebih banyak mengonsumsi zooplankton; namun selama musim timur (di zona V), preferensi makanan beralih ke fitoplankton. Kelompok ukuran protolan, preferensi konsumsi fitoplankton teramati pada musim barat (di zona II) dan musim timur (di zona II), sementara zooplankton merupakan sumber makanan utama pada musim-musim lainnya. Kelompok ukuran sempenit hanya teramati pada musim peralihan barat-timur (zona V), musim timur (zona II dan V), musim peralihan timur-barat II (zona V), dan musim barat (zona V). Berdasarkan analisis isi lambung, kelompok ukuran sempenit cenderung memakan fitoplankton pada musim peralihan barat-timur (zona V) dan musim barat (zona V). Perbedaan yang diamati antara kelompok ukuran dan musim menunjukkan bahwa kebiasaan makan lemuru dipengaruhi oleh faktor musim dan ketersediaan serta komposisi pasokan makanan di habitatnya. Kandungan omega-3 pada lemuru dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang mendukung dan kelimpahan makanan di daerah penangkapan ikan perairan tersebut. Kondisi optimal untuk menangkap lemuru dengan kandungan omega-3 yang tinggi di Selat Bali diperoleh saat ikan mencapai ukuran dewasa (>15 cm panjang total). Sumber asam lemak omega-3 yang paling tinggi dapat ditemukan pada musim timur dan musim peralihan timur-barat ketika ikan mencapai ukuran dewasa dan berada di zona VI. Mengingat bahwa musim timur dan zona VI adalah waktu dan area pemijahan ikan lemuru, perlu dipertimbangkan dengan cermat apakah pada kondisi tersebut ikan lemuru sedang tidak dalam fase pemijahan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan omega-3 pada ikan berkorelasi kuat dengan kondisi pemijahan dan reproduksi. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari apakah kandungan omega-3 yang tinggi pada lemuru disebabkan oleh musim pemijahan.-
dc.description.sponsorshipPenelitian Disertasi Doktor (PDD) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun 2021-2022 Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM-BRIN) gelombang IV oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2023-2024-
dc.language.isoid-
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerencanaan Daerah Penangkapan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) Berbasis Kandungan Omega-3 di Perairan Selat Baliid
dc.title.alternativenull-
dc.typeDisertasi-
dc.subject.keywordpreferensi makanid
dc.subject.keywordKandungan omega-3id
dc.subject.keywordkondisi lingkungan perairanid
dc.subject.keywordperikanan lemuru (Sardinella lemuru)id
dc.subject.keywordPerairan Selat Baliid
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C4603201001_d78b26c7d3d7432cbe6724baee9e0bde.pdfCover535.26 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_C4603201001_c36253b2a843424e825d6fd2f719432e.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.98 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_C4603201001_443f91f35ed54bc3a237b0a821b6814c.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.