Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Daun Surian (Toona sinensis) dan Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Bakteri Penyebab Jerawat

Abstract

Jerawat memengaruhi sekitar 9,4% populasi global. Pengobatan antibiotik secara berlebihan untuk mengatasi jerawat dapat memicu resistensi bakteri. Oleh karena itu, diperlukan pengobatan alternatif antijerawat dari bahan alami yang efektif dan aman. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak daun surian (Toona sinensis) dan daun kelor (Moringa oleifera) serta kombinasinya dalam pelarut etanol 96%, metanol, dan etil asetat terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi cakram. Ekstraksi sampel dilakukan dengan metode maserasi. Aktivitas antibakteri terbaik dari tiap-tiap ekstrak diperoleh pada ekstrak tunggal metanol daun kelor, ekstrak tunggal metanol daun surian, dan ekstrak kombinasi etil asetat dengan zona hambat berturut-turut sebesar 8,85; 9,02; 7,00 mm (S. aureus) dan 6,22; 2,83; 4,75 mm (P. acnes). Nilai KHM ditemukan pada rentang 1,25–5 mg/mL, dan KBM hanya dicapai oleh ekstrak metanol daun kelor. Ekstrak berpotensi sebagai agen antibakteri dengan mekanisme yang cenderung bersifat bakteriostatik.

Acne affects approximately 9.4% of the global population. Excessive antibiotic treatment for acne can lead to bacterial resistance. Therefore, alternative anti-acne treatments derived from natural ingredients that are both effective and safe are needed. This study aims to evaluate the antibacterial activity of surian (T. sinensis) and moringa (M. oleifera) leaf extracts, as well as their combination, in 96% ethanol, methanol, and ethyl acetate solvents against acne-causing bacteria P. acnes and S. aureus using the disc diffusion method. Extraction was carried out using the maceration method. The best antibacterial activities for each extract were observed in the methanol extract of moringa leaves, the methanol extract of surian leaves, and the ethyl acetate combination extract, with inhibition zones of 8,85; 9,02; 7,00 mm (S. aureus), and 6,22; 2,83; 4,75 mm (P. acnes), respectively. The MIC values ranged from 1,25 to 5 mg/mL, and the MBC was observed only for the methanol extract of moringa leaves. The extract shows potential as an antibacterial agent with a mechanism that is likely bacteriostatic.