Pengaruh Pemberian Pupuk Organik terhadap Produktivitas Galur dan Varietas Padi Sawah Terpilih

Abstract

Beras merupakan bahan pangan utama di Indonesia dan di Asia. Produksi padi pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 2,05% dengan total produksi 53,63 juta ton gabah kering giling (GKG) dari total produksi padi tahun 2022 sebesar 54,75 juta ton GKG. Pupuk merupakan faktor produksi yang penting. Penggunaan pupuk organik bersamaan dengan pupuk anorganik dapat meningkatkan pertumbuhan dan komponen hasil padi sawah. Kandungan bahan organik tanah di Jawa tergolong rendah yaitu antara 0,64-1,8%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk organik terhadap komponen produksi dan produktivitas galur dan varietas padi terpilih. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Sawah Baru IPB pada bulan Desember 2024 – April 2025. Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (Split-plot) dua faktor, dengan pupuk organik sebagai petak utama terdiri atas 5 taraf yaitu kontrol, pupuk kandang sapi, pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing, dan kompos jerami dengan dosis 5 ton ha-1. Genotipe sebagai anak petak terdiri atas tiga taraf yaitu varietas IPB 11S Bepe, galur M7 dan M9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe yang menghasilkan produktivitas tertinggi adalah galur M9 dengan produktivitas 3,94 ton ha-1 GKG. Pemberian pupuk organik tidak berpengaruh nyata terhadap komponen produksi padi.

Rice is an important food crop in Indonesia and Asia. Rice production in 2023 decreased by 2.05% with a total production of 53.63 million tons of dry grain (DG) from the total rice production in 2022 of 54.75 million tons of DG. Fertilizer is an improtant production factor. The use of organic fertilizers together with inorganic fertilizers can increase growth and yield components of lowland rice. The soil organic matter content in Java is relatively low, between 0.64-1.8%. This study aims to determine the effect of several types of organic fertilizer on the production components and productivity of selected rice lines and varieties. The experiment was conducted at the IPB Field Experimental Station in December 2024 - April 2025. The experiment design used was a two factor split-plot, organic fertilizer as the main plot consisted of 5 levels, namely control, cow manure, chicken manure, goat manure, and straw compost with a dosage of 5 tons ha-1. Genotypes as subplots consisted of three levels, namely the IPB 11S Bepe variety, M7 and M9 lines. The results of the study showed the genotype that produced the highest productivity was the M9 line with a productivity of 3.94 tons ha-1 DG. Organic fertilizer did not significantly affect the yield components of rice production.