Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166433| Title: | Etnobioprospeksi dan Konservasi Kemenyan (Styrax benzoin) di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh |
| Other Titles: | Ethnobioprospecting and Conservation of Benzoin (Styrax benzoin) in Bukit Tiga Puluh National Park |
| Authors: | Amzu, Ervizal Bahruni Ayu, Sari |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | RINGKASAN
SARI AYU. Etnobioprospeksi dan Konservasi Kemenyan (Styrax benzoin) di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Dibimbing oleh ERVIZAL AMZU dan BAHRUNI.
Kemenyan (Styrax benzoin) merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang memiliki nilai penting secara ekonomi, budaya, dan ekologis. Tumbuhan ini telah dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat lokal, terutama oleh kelompok etnis Talang Mamak yang bermukim di sekitar Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan dan konservasi kemenyan melalui pendekatan etnobioprospeksi, yang mencakup eksplorasi pengetahuan lokal serta penilaian terhadap potensi komersialnya. Fokus kajian mencakup tiga aspek utama: (1) profil etnografi masyarakat Talang Mamak dalam pengelolaan kemenyan, (2) potensi bioprospeksi berdasarkan studi literatur, dan (3) peluang usaha serta nilai komersial kemenyan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Talang Mamak memanfaatkan kemenyan untuk pengobatan tradisional, praktik ritual, serta sebagai sumber penghidupan. Pengetahuan lokal mereka mencakup teknik penyadapan, pengolahan getah, serta aturan adat dalam perlindungan hutan. Analisis bibliometrik menunjukkan tren peningkatan penelitian terkait kemenyan sejak tahun 2015, dengan puncaknya pada tahun 2021 dengan 15 publikasi ilmiah. Berbagai studi menunjukkan bahwa kemenyan mengandung senyawa aktif seperti asam sinamat, asam balsamat, dan benzil benzoat, yang memiliki potensi farmakologis sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker.
Analisis pasar budidaya kemenyan di TNBT menunjukkan bahwa getah yang dihasilkan masih tergolong kualitas terendah (Grade VI: bentuk butiran abu-abu), sehingga perlu dilakukan peningkatan mutu. Data menunjukkan bahwa petani memperoleh margin keuntungan sebesar 66% atau Rp 66.000 per kilogram, sementara pengepul memperoleh margin sebesar 90%, atau Rp 90.000 per kilogram. Kesenjangan ini terutama disebabkan oleh sistem nijon serta terbatasnya akses pasar yang membuat petani bergantung pada pengepul. Meskipun terdapat berbagai tantangan, potensi usaha komoditas kemenyan cukup besar mengingat meningkatnya permintaan global terhadap resin aromatik dan bahan baku industri farmasi. Nilai ekonominya yang tinggi, potensi produksi berkelanjutan melalui sistem agroforestri, serta peluang ekspor menjadikan kemenyan sebagai komoditas HHBK yang strategis. Namun demikian, pengembangan lebih lanjut masih terhambat oleh rendahnya kualitas getah, ketergantungan petani pada sistem nijon, serta terbatasnya akses terhadap pasar dan pembiayaan. Oleh karena itu, intervensi strategis diperlukan, termasuk peningkatan kapasitas petani, perbaikan rantai pasok, dan dukungan kebijakan guna mengoptimalkan potensi ekonomi kemenyan secara berkelanjutan. SUMMARY SARI AYU. Ethnobioprospecting and Conservation of Benzoin (Styrax benzoin) in Bukit Tiga Puluh National Park Supervised by Ervizal AMZU and Bahruni Benzoin (Styrax benzoin) is a non-timber forest product (NTFP) of significant economic, cultural, and ecological value. It has been traditionally utilized by local communities, particularly the Talang Mamak ethnic group residing around Bukit Tiga Puluh National Park (BTNP). This study aims to examine the utilization and conservation of benzoin through an ethnobioprospecting approach, which encompasses the exploration of local knowledge and the assessment of its commercial potential. The research focuses on three main aspects: (1) the ethnographic profile of the Talang Mamak community in benzoin management, (2) the bioprospecting potential based on literature studies, and (3) the business opportunities and commercial value of benzoin. The findings indicate that the Talang Mamak people use benzoin for traditional medicine, ritual practices, and as a source of livelihood. Their local knowledge includes tapping techniques, resin processing, and customary rules for forest protection. A bibliometric analysis revealed an increasing trend in benzoin-related research since 2015, peaking in 2021 with 15 scientific publications. Studies have shown that benzoin contains active compounds such as cinnamic acid, balsamic acid, and benzyl benzoate, which exhibit pharmacological potentials including antioxidant, anti-inflammatory, and anticancer properties. Market analysis of benzoin cultivation in BTNP indicates that the resin is currently of the lowest quality grade (Grade VI: ash-flake granular), highlighting the need for quality improvement. Data show that farmers gain a profit margin of 66% or IDR 66,000 per kilogram, while middlemen receive a margin of 90%, equivalent to IDR 90,000 per kilogram. This disparity is primarily due to the nijon system and limited market access, which bind farmers to middlemen. Despite these challenges, the business potential for benzoin is considerable given the rising global demand for aromatic resins and pharmaceutical raw materials. Its high economic value, sustainable production through agroforestry systems, and export potential position benzoin as a strategic NTFP commodity. However, further development is hindered by low resin quality, farmers’ dependency on the nijon system, and restricted access to broader markets and financial resources. Strategic interventions are therefore needed, including capacity building for farmers, supply chain improvements, and policy support to sustainably optimize the economic potential of benzoin. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166433 |
| Appears in Collections: | MT - Forestry |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_E3501222005_b36367229afb415da775e5329fa1189c.pdf | Cover | 4.43 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_E3501222005_eecadc9a259e44acbdf847941e10e270.pdf Restricted Access | Fulltext | 6.9 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_E3501222005_039b53c5576c4854a86d2b1368da722b.pdf Restricted Access | Lampiran | 709.97 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.