Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166426| Title: | Dampak Intensitas Kemitraan terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia |
| Other Titles: | |
| Authors: | Feryanto Kusnadi, Nunung Purwanti, Amanda Anggi |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Usaha Mikro dan Kecil (UMK) berperan penting dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja sekitar 9,42 juta orang, serta menyumbang 18% terhadap PDB nasional. Namun, UMK masih menghadapi berbagai kendala struktural seperti akses modal, bahan baku, pemasaran, dan infrastruktur. Kemitraan menjadi strategi potensial untuk mengatasi kendala tersebut. Variasi bentuk bantuan kemitraan seperti permodalan, bahan baku, pemasaran, dan barang modal mencerminkan kompleksitas praktik kemitraan yang tidak hanya dipengaruhi oleh jenis bantuan, tetapi juga oleh karakteristik usaha, baik dari sisi sektor (pangan dan non-pangan) maupun skala (mikro dan kecil). Kompleksitas ini turut menjelaskan rendahnya tingkat partisipasi UMK dalam kemitraan yang tercatat hanya sebesar 8,07%, dengan sebagian pelaku usaha belum merasakan manfaat signifikan dari hubungan tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut, pertanyaan mendasar yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana dampak intensitas kemitraan terhadap kinerja UMK, dan kelompok UMK mana yang paling merasakan manfaat dari intensitas tersebut jika ditinjau berdasarkan sektor dan skala usaha?”. Penelitian mengenai dampak kemitraan terhadap kinerja usaha mikro dan kecil (UMK) umumnya belum dirancang untuk menguji dan membandingkan secara sistematis variasi bentuk dan intensitas kemitraan. Pada penelitian ini akan mengisi kekosongan tersebut dengan menggunakan istilah “intensitas kemitraan” untuk menggambarkan adanya tingkat perbedaan manfaat yang dapat diterima oleh pelaku UMK tergantung jenis kemitraan yang dijalani. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai bagaimana kemitraan dapat dioptimalkan sebagai strategi pengembangan UMK yang berkelanjutan dan kontekstual. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa data cross section, yang bersumber dari Survei Industri Mikro dan Kecil tahun 2021 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencakup 82.871 yang terdiri dari 55.637 pada sektor non-pangan dan 27.197 pada sektor pangan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode analisis yang digunakan meliputi skoring dan pembobotan untuk mengidentifikasi intensitas kemitraan, kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan Multi-Treatment Propensity score Matching (MTPSM) dengan bantuan perangkat lunak Stata 17 untuk mengukur dampaknya terhadap tiga indikator kinerja usaha: pendapatan, profit, dan jumlah tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas kemitraan UMK di Indonesia berbeda secara signifikan berdasarkan sektor usaha (pangan dan non-pangan) dan skala usaha (mikro dan kecil). Usaha kecil, khususnya di sektor non-pangan, cenderung memiliki intensitas kemitraan yang lebih tinggi, baik dilihat dari jumlah jenis mitra maupun relevansi bantuan terhadap kebutuhan usaha. Sebaliknya, sektor pangan, terutama pada skala mikro, menunjukkan keterlibatan yang terbatas dalam kerja sama multiaspek. Perbedaan intensitas kemitraan dipengaruhi oleh kapasitas kelembagaan usaha kecil yang lebih mapan dibanding usaha mikro, serta karakteristik sektor. Usaha kecil dan sektor non-pangan cenderung lebih adaptif terhadap kemitraan karena memiliki legalitas, sistem manajerial, dan tuntutan pasar yang tinggi. Sebaliknya, usaha mikro sektor pangan lebih terbatas dalam akses informasi, kapasitas, dan kebutuhan inovasi, sehingga cenderung kurang terlibat dalam kemitraan variatif. Kemudian intensitas kemitraan terbukti memberikan kontribusi yang bervariasi terhadap kinerja UMK, tergantung pada kecocokan antara jenis bantuan kemitraan dan kebutuhan spesifik usaha. Usaha mikro di sektor pangan memperoleh manfaat optimal dari kemitraan berintensitas rendah, sedangkan usaha kecil di sektor pangan mampu mengelola kemitraan berintensitas sedang hingga tinggi untuk meningkatkan efisiensi usaha. Sementara itu, usaha mikro dan kecil di sektor non-pangan menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dari kemitraan intensitas tinggi, khususnya dalam aspek pendapatan dan akses pasar. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa terdapat perbedaan intensitas kemitraan dan dampaknya terhadap kinerja UMK di Indonesia.berkelanjutan. Penelitian ini memberikan sejumlah implikasi penting dimana kebijakan kemitraan perlu bersifat selektif dan berbasis kebutuhan, bukan seragam. Pendekatan berdasarkan jumlah mitra menekankan pentingnya fokus dan kesiapan internal UMK dalam menerima kemitraan, agar terhindar dari inefisiensi. Sementara itu, pendekatan berbasis kebutuhan menegaskan bahwa jenis bantuan yang tepat sasaran (misalnya pemasaran untuk UMK mikro atau bahan baku untuk sektor pangan) memberikan dampak yang lebih signifikan. Kemitraan juga harus dirancang secara holistik, menggabungkan dukungan permodalan dengan pelatihan, teknologi, dan akses pasar. Implikasi strategisnya adalah membangun ekosistem kemitraan terstruktur, seperti model klaster berbasis sektor, yang menghubungkan berbagai bentuk dukungan secara berkelanjutan. Pemerintah daerah dan lembaga terkait berperan penting dalam memfasilitasi kolaborasi serta memperkuat sistem evaluasi berbasis hasil untuk memastikan efektivitas intervensi. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166426 |
| Appears in Collections: | MT - Economic and Management |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_H3501231043_bd722631ef3847ea9d847d8101360859.pdf | Cover | 790.21 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_H3501231043_1a435e7abe63431ab8b96c66bc79eb7a.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.4 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_H3501231043_1765126ddceb40e3bbd67e8fdeda9ea9.pdf Restricted Access | Lampiran | 469.77 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.