Pemanfaatan Limbah Batang Singkong dan Serbuk Kayu Sengon sebagai Biopelet Bahan Bakar Padat Terbarukan

Abstract

Krisis energi global mendorong pencarian alternatif energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Biopelet dari biomassa, seperti limbah batang singkong dan serbuk kayu sengon, hadir sebagai solusi energi terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas biopelet dari limbah batang singkong dan serbuk kayu sengon dengan berbagai variasi rasio campuran (100% batang singkong; 30:70, 50:50, 70:30 batang singkong:serbuk kayu sengon; 100% serbuk kayu sengon) berdasarkan SNI 8675-2018, serta menganalisis aspek keekonomian produksi. Parameter yang diuji meliputi kadar air, kadar abu, zat terbang, karbon terikat, nilai kalor, dan laju pembakaran. Hasil menunjukkan bahwa semua parameter memenuhi standar SNI, kecuali kadar zat terbang yang melebihi batas maksimum untuk rumah tangga. Harga pokok produksi biopelet adalah Rp 3.440/kg, dengan harga jual Rp 4.500kg. Produk ini potensial untuk digunakan di sektor industri kecil, rumah tangga, dan pembangkit listrik karena efisiensi energi dan rendahnya emisi. Pemanfaatan limbah ini mendukung prinsip ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah berkelanjutan di Indonesia.

The global energy crisis has driven the search for environmentally friendly and sustainable energy alternatives. Biopellets from biomass, such as cassava stem waste and sengon wood powder, offer a renewable energy solution. This study aims to analyze the quality of biopellets from cassava stem waste and sengon wood powder with various mixture ratios (100% cassava stem; 30:70, 50:50, 70:30 cassava stems:teak wood sawdust; 100% teak wood sawdust) based on SNI 8675- 2018, as well as analyzing the economic aspects of production. The parameters tested included moisture content, ash content, volatile matter, fixed carbon, calorific value, and combustion rate. The results showed that all parameters met SNI standards, except for volatile matter content, which exceeded the maximum limit for household use. The production cost of biopellets is Rp 3.440/kg, with a selling price of Rp 4.500/kg. This product has potential for use in the small-scale industrial sector, households, and power plants due to its energy efficiency and low emissions. The utilization of this waste supports the principles of the circular economy and sustainable waste management in Indonesia.