Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166399| Title: | Dampak Investasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Riau |
| Other Titles: | The Impact of Investment on Agricultural Sector Growth and Labor Absorption in Riau Province |
| Authors: | Widyastutik Feryanto Zahra, Zhena Nofhatiaz |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Pertumbuhan ekonomi suatu daerah diukur melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang merefleksikan kontribusi dari berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor pertanian. Sektor ini memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian daerah, tidak hanya melalui peningkatan output, tetapi juga melalui penyerapan tenaga kerja. Di Provinsi Riau, sektor pertanian menempati posisi penting dalam struktur ekonomi daerah. Keunggulan geografis dan luasnya ketersediaan lahan menjadikan sektor ini sebagai salah satu sektor basis dengan kontribusi tinggi terhadap PDRB. Berbagai studi menunjukkan bahwa investasi, baik dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), serta pengeluaran pemerintah memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian. Investasi dan belanja pemerintah yang diarahkan secara tepat, seperti pada infrastruktur, teknologi, dan pemberdayaan petani, tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mampu memperluas kesempatan kerja di sektor ini. Namun demikian, meskipun output sektor pertanian mengalami pertumbuhan, peningkatan tersebut belum diikuti oleh penyerapan tenaga kerja yang sepadan. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah tenaga kerja di sektor ini menunjukkan tren penurunan, yang mengindikasikan adanya tantangan struktural antara peningkatan produktivitas dan kapasitas penciptaan lapangan kerja. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri, dan belanja pemerintah terhadap pertumbuhan sektor pertanian serta dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja di tingkat kabupaten/kota di Provinsi Riau. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan penting bagi perumusan kebijakan pembangunan pertanian yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Penelitian menggunakan data tahunan (time series) selama 6 tahun (2018-2023) dan data cross section 12 kabupaten/kota Provinsi Riau dengan metode estimasi Two Stages Least Square (2SLS) dan model persamaan simultan. Model dalam penelitian dinamakan model hilirisasi yang terdiri dari 4 persamaan yang terdiri dari persamaan belanja pemerintah sektor pertanian, penanaman modal asing, pertumbuhan sektor pertanian, dan penyerapan tenaga kerja. Pengolahan data pada penelitian ini diolah dengan menggunakan bantuan software Microsoft Office Excel dan Statistical Analysis System/ Econometric Time Series (SAS/ETS) versi 9.4. Spesifikasi model hilirisasi pada penelitian ini telah melewati tahapan identifikasi, estimasi, validasi, dan simulasi. Analisis kebijakan dilakukan melalui tiga skenario, yaitu peningkatan penanaman modal dalam negeri, peningkatan tenaga kerja sektor pertanian, serta kombinasi keduanya. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa PDRB sektor pertanian berpengaruh signifikan terhadap alokasi belanja pemerintah di sektor pertanian. Selain itu, PDRB sektor pertanian dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara simultan berkontribusi terhadap peningkatan penanaman modal asing. Pertumbuhan sektor pertanian dipengaruhi secara positif oleh PMDN dan jumlah tenaga kerja sektor pertanian. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian dipengaruhi oleh PMDN, PDRB sektor pertanian, serta jumlah angkatan kerja. Hasil ini menegaskan peran penting investasi domestik dan dinamika tenaga kerja dalam mendorong produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian. Simulasi kebijakan menunjukkan bahwa peningkatan PMDN sebesar 35,27 persen memberikan dampak positif terhadap sektor pertanian, meskipun dalam skala yang moderat. Peningkatan ini mendorong belanja pemerintah sektor pertanian sebesar 0,769 persen, PDRB sektor pertanian sebesar 2,012 persen, dan penyerapan tenaga kerja sebesar 1,740 persen. Hal ini mencerminkan bahwa investasi domestik mampu meningkatkan produktivitas serta menciptakan efek berganda terhadap belanja fiskal dan ketenagakerjaan, meski belum terlalu besar. Sebaliknya, peningkatan tenaga kerja sektor pertanian (TKSP) sebesar 16,46 persen menghasilkan dampak yang jauh lebih signifikan. Belanja pemerintah melonjak 16,617 persen, PDRB sektor pertanian meningkat 32,037 persen, dan tenaga kerja bertambah 41,534 persen. Ketika kebijakan PMDN dan TKSP digabungkan, efek sinergis yang dihasilkan lebih kuat, dengan peningkatan belanja pemerintah sebesar 17,364 persen, PDRB sektor pertanian 33,944 persen, dan tenaga kerja 43,182 persen. Ini menunjukkan bahwa kombinasi investasi domestik dan perluasan tenaga kerja mampu mendorong pembangunan sektor pertanian secara optimal dan berkelanjutan |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/166399 |
| Appears in Collections: | MT - Economic and Management |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_H4503231008_a666985f4c434f9d8c78927a954bc153.pdf | Cover | 855.82 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_H4503231008_8b9a2bb1ab894f88a97c2e5cf5095461.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.52 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_H4503231008_985a759be22e4a84b9ce50894beb520a.pdf Restricted Access | Lampiran | 341 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.