Rancang Bangun Portable Mini Fish Box Ramah Lingkungan untuk Nelayan Skala Kecil

Abstract

Penurunan kualitas hasil tangkapan merupakan isu yang masih kerap terjadi pada nelayan skala kecil akibat ketiadaannya fasilitas penyimpanan yang sesuai di atas kapal. Di sisi lain, ikan dan cumi termasuk komoditas perikanan yang sangat mudah rusak akibat kandungan air dan proteinnya yang tinggi. Hal ini membuat harga jual menjadi rendah karena kualitas tidak dapat dipertahankan dengan baik sejak dari laut. Kendala utama yang dihadapi nelayan kecil antara lain ukuran kapal yang terbatas, sulitnya akses listrik, serta belum adanya teknologi pendingin ramah

lingkungan yang cocok untuk kondisi tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk merancang pendingin portabel bertenaga surya yang sesuai dengan kebutuhan operasional nelayan kecil di Bangka Tengah. Penelitian menggunakan metode pendekatan design thinking dengan tahapan emphaty, define, ideate, prototype, dan testing. Kebutuhan nelayan dikumpulkan melalui purposive sampling dengan observasi langsung dan wawancara terhadap nelayan pancing ulur cumi-cumi dengan kapal <10 GT. Pendingin dirancang berkapasitas 60 liter dengan ukuran 72x44x46 cm, dilengkapi sistem refrigerasi kompresor 1/10 PK, dan menggunakan dua panel surya thin-film 100 watt yang dirangkai paralel. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat mampu mencapai suhu -3,9°C dengan laju penurunan suhu rata-rata 0,34–0,37°C/menit dan menjaga suhu penyimpanan dalam rentang 0–4°C sesuai standar mutu ikan segar. Teknologi ini diklasifikasikan pada Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) level 4, artinya sudah dapat diuji di lingkungan operasional nyata dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut guna mendukung efisiensi penangkapan dan kesejahteraan nelayan kecil.

The decreasing quality of fish catches remains a prevalent issue among small-scale fishers, primarily due to the lack of adequate onboard storage facilities. Fish and squid, which are highly perishable due to their high water and protein content, are particularly susceptible to quality deterioration, resulting in lower market prices and reduced income for fishers. The main challenges faced by smallscale fishers include limited vessel space, restricted access to electrical power, and the absence of eco-friendly cooling technologies suited to small fishing boats. This study aimed to design a solar-powered portable cooling unit that meets the operational needs of small-scale fishers in Bangka Tengah. The research employed a design thinking approach, consisting of the stages: empathize, define, ideate, prototype, and test. Fisher needs were assessed through purposive sampling, direct observation, and interviews with squid handline fishers operating vessels under 10 GT. The designed cooler has a capacity of 60 liters, dimensions of 72x44x46 cm, and integrates a 1/10 HP compressor-based refrigeration system powered by two 100-watt thin-film solar panels connected in parallel. Performance testing showed that the device was capable of reaching temperatures as low as -3.9°C, with an average cooling rate of 0.34–0.37°C/min, and maintained storage temperatures between 0–4°C, in compliance with fresh fish quality standards. The developed technology has achieved Technology Readiness Level (TRL) 4, indicating its viability for real-world operational testing and its potential to improve catch handling efficiency and support the livelihoods of smallscale fishers.