Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja UMK Pempek di Kota Palembang

Abstract

UMK merupakan sektor yang sangat penting dalam struktur perekonomian nasional dalam menyerap tenaga kerja, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan. Salah satu contoh sektor UMK yang menonjol adalah usaha pempek di Palembang, yang tidak hanya dikenal sebagai kuliner khas daerah tetapi juga memiliki potensi pasar yang luas. Meski demikian, banyak UMK pempek menghadapi permasalahan serius seperti keterbatasan modal, rendahnya inovasi, kurangnya kemampuan manajerial, strategi dan teknologi. Persaingan yang ketat dan belum stabilnya permintaan pasar menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik pelaku UMK pempek serta menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap kinerja mereka, dengan harapan dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana UMK pempek dapat bertahan dan berkembang. Penelitian dilakukan di Kota Palembang dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif menggunakan metode survei melalui penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi. Sebanyak 200 pelaku UMK dipilih secara purposive berdasarkan kriteria tertentu, antara lain lokasi usaha, legalitas, dan pengalaman usaha. Analisis data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM-PLS), yang dipilih karena mampu menganalisis hubungan antar variabel laten secara simultan dan akurat. Variabel yang diteliti mencakup faktor internal (sumber daya manusia, keuangan, operasional, dan pemasaran), faktor eksternal (dukungan kebijakan pemerintah, aspek sosial ekonomi, dan peran lembaga terkait), serta variabel kinerja usaha (pertumbuhan penjualan, modal, tenaga kerja, dan laba). Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik faktor internal maupun eksternal berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMK pempek. Semakin kuat faktor internal seperti kualitas SDM, pengelolaan keuangan, kemampuan operasional, dan strategi pemasaran, maka semakin baik pula kinerja usaha yang dihasilkan. Di sisi lain, faktor eksternal juga memainkan peran penting, terutama dalam hal kebijakan pemerintah, dukungan kelembagaan, dan kondisi sosial ekonomi setempat. Menariknya, pengaruh faktor eksternal tidak hanya langsung tetapi juga tidak langsung melalui penguatan faktor internal. Mayoritas pelaku UMK pempek merupakan perempuan berusia produktif dengan latar belakang pendidikan sarjana yang menunjukkan potensi besar dalam hal pengembangan usaha. Meskipun demikian, aspek keuangan dan operasional dinilai masih lemah dan membutuhkan perhatian lebih, khususnya dalam hal akses permodalan dan pemanfaatan teknologi. Dari analisis SEM-PLS yang dilakukan pada penelitian ini, diketahui bahwa model yang digunakan dapat menjelaskan dengan baik hubungan dan variasi antar variabel yang diteliti. Hal ini mengindikasikan bahwa pendekatan yang digunakan pada penelitian ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif terkait dinamika usaha pempek di Kota Palembang.

SMEs are a very important sector in the national economic structure because of their role in absorbing labor, reducing poverty, and encouraging people-based economic growth. One prominent example of the SME sector is the pempek business in Palembang, which is not only known as a regional culinary specialty but also has broad market potential. However, many pempek SMEs face serious problems such as limited capital, low innovation, lack of managerial skills, and traditional utilization of technology and marketing strategies. Increasing competition and unstable market demand also pose challenges. Therefore, this study was conducted to identify the characteristics of pempek SMEs and analyze the influence of internal and Eksternal factors on their performance, with the hope of providing a comprehensive picture of how pempek SMEs can survive and thrive. The research was conducted in Palembang City with a quantitative and qualitative approach using a survey method through questionnaire distribution, interviews, and observations. A total of 200 SME actors were purposively selected based on certain criteria, including business location, legality, and business experience. Data analysis was conducted using the Structural Equation Modeling (SEM-PLS) method, which was chosen because it is able to analyze the relationship between latent variables simultaneously and accurately. The variables studied included internal factors (human resources, finance, operations, and marketing), Eksternal factors (government policy support, socioeconomic aspects, and the role of related institutions), and business performance variables (sales growth, capital, labor, and profit). The results showed that both internal and Eksternal factors have a significant effect on the performance of pempek SMEs. The stronger the internal factors, such as human resource quality, financial management, operational capability, and marketing strategy, the better the business performance. On the other hand, Eksternal factors also play an important role, especially in terms of government policies, institutional support, and local socioeconomic conditions. Interestingly, the influence of Eksternal factors is not only direct but also indirect through strengthening internal factors. The majority of pempek SME players are productive- aged women with a bachelor's degree, which shows great potential in terms of business development. However, the financial and operational aspects are still weak and require more attention, especially in terms of access to capital and technology utilization. From the SEM-PLS analysis conducted in this study, it is known that the model used can explain well the relationship and variation between the variables studied. This indicates that the approach used in this study can provide a comprehensive picture of the dynamics of pempek businesses in Palembang City.