Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16602
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRahmawati, Rini
dc.date.accessioned2010-05-08T14:08:10Z
dc.date.available2010-05-08T14:08:10Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16602
dc.description.abstractUdang yang terinfeksi WSSV menunjukkan gejala klinis berupa: penurunan respon makan yang terdeteksi mulai hari ke-2 (inokulasi 90 menit), udang meI1iadi lemah dan aktifitasnya menurun. Selain itu, terjadi perubahan warna menjadi kemerahan atau pucat pada tubuh udang sejak hari pertama pasca inokulasi yang mencapai 54%' (inokulasi 90 menit). Penurunan nafsu makan diduga karena kerusakan antena sebagai organ pendeteksi makanan yaitu mencapai 42-54 %. Bintik putih pada karapas ditemukan pada hari ke-7 untuk udang yang direndam dalam inokulum WSSV selama 90 menit. B erdasarkan pengamatan histologi, semua udang yang direndam dalam virus terinfeksi WSSV mulai hari pertama pemeliharaan, dengan prevalensi mencapai 100%. Pada udang kontrol, kerusakan organ terdeteksi pada hari ke-7 dengan tingkat patogenitas 0-1. WSSV menginfeksi semua organ yang diduga sebagai target yaitu limfoid, insang, alat gerak, epidermis, dan saluran pencernaan (usus). Selain itu WSSV juga terlihat pada hepatopankreas.id
dc.titleUji Patogenitas White Spot Syndrome Virus (Wssv) . Pada Udang Windu (Penaeus Monodon Fabr.) Melalui Metode Perendaman Dengan Konsentrasi 200 Ilg/Ml Selama 30, 60, Dan 90 Menitid
dc.typeThesisid
Appears in Collections:UT - Aquaculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C02RRA1.pdf
  Restricted Access
Full Text3.46 MBAdobe PDFView/Open
C02RRA1_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract194.63 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.