Hidroton Abu Boiler Bagasse Tebu Berperekat Tapioka Sebagai Penjerap Logam Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) Secara Simultan

Abstract

Peningkatan aktivitas industri telah berkontribusi pada peningkatan konsentrasi timbal (Pb) dan tembaga (Cu) dalam ekosistem perairan. Masalah lingkungan ini dapat dimitigasi melalui teknik adsorpsi dengan memanfaatkan abu boiler bagasse tebu (ABBT). Namun, bentuk serbuk ABBT menghadirkan masalah terkait pemulihan dan pendaurannya. Untuk meningkatkan integritas struktural adsorben, dilakukan modifikasi bentuk dengan menambahkan tapioka untuk memfasilitasi pengikatan selama pembentukan hidroton. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh penggunaan perekat tapioka terhadap sifat fisis ketahanan benturan, dan karakteristik adsorpsi dari hidroton yang dihasilkan untuk menghilangkan Pb dan Cu. ABBT diaktifkan menggunakan kalium hidroksida (KOH) dan dicampur dengan tapioka dengan perbandingan 1:1 (w/w). Temuan mengungkapkan bahwa kondisi adsorpsi optimal terjadi pada pH 8, dengan waktu kontak 240 menit dan konsentrasi logam awal 25 ppm. Dalam kondisi ini, efisiensi penghilangan sebesar 81,71% untuk Pb dan 72,22% untuk Cu tercapai. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi hidroton sebagai adsorben yang layak untuk menurunkan konsentrasi Pb dan Cu dalam sumber air yang terkontaminasi.

Increased industrial activity has contributed to elevated concentrations of lead (Pb) and copper (Cu) in aquatic ecosystems. This environmental challenge can be mitigated through adsorption techniques utilizing the sugarcane bagasse ash (SCBA). However, the powdery nature of SCBA presents difficulties regarding recovery and reutilization. To enhance the adsorbent’s structural integrity, a shape modification process was implemented by incorporating tapioca to facilitate binding during the formation of hydroton. This study aimed to assess the effect of tapioca incorporation on the physical properties, impact resistance, and adsorption characteristics of the resulting hydroton for Pb and Cu removal. SCBA was activated using potassium hydroxide (KOH) and mixed with tapioca in a 1:1 (w/w) ratio. The findings revealed that optimal adsorption conditions were established at a pH of 8, with a contact time of 240 minutes and an initial metal concentration of 25 ppm. Under these conditions, removal efficiencies of 81.71% for Pb and 72.22% for Cu were achieved. The results emphasize the potential of hydroton as a viable adsorbent for decreasing lead and copper concentrations in contaminated water sources.