Pengendalian Kualitas dalam Upaya Meminimalisasi Defect Packaging pada Proses Filling Lithos 03 di PT Pertamina Lubricants

Abstract

BHATARI ZAHRANI. Pengendalian Kualitas dalam Upaya Meminimalisasi Defect Packaging pada Proses Filling Lithos 03 Di PT Pertamina Lubricants. Dibimbing oleh DERRY DARDANELLA PT Pertamina Lubricants merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina Patra Niaga yang berfokus pada produksi dan distribusi pelumas serta memiliki peran besar dalam industri pelumas di Indonesia. Salah satu unit produksinya, yaitu Production Unit Jakarta, menjalankan proses produksinya dimulai dari blending, filling, packaging hingga quality control. Dalam proses filling kemasan botol (lithos), salah satunya pada filling line (FL)-03 yang memproduksi pelumas Mesran Super, Mesran Super Motor, dan Mesran MIN 40 SD sering ditemukan permasalahan berupa tingginya angka defect internal yaitu berupa botol penyok mesin unscramble, cap basah, sticker sobek, dan cacat lainnya yang menurunnya efektifitas dan efisiensi produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab utama dari tingginya defect kemasan dengan fokus pada jenis cacat botol penyok pada mesin unscramble yang menjadi penyumbang terbesar, yaitu sebesar 47,27% dari total cacat yang ada. Untuk mendukung analisis dan menentukan solusi yang optimal, penelitian ini menggunakan berbagai metode seperti Statistical Quality Control (SQC), Fault Tree Analysis (FTA), Simple Additive Weighting (SAW), dan pendekatan 5W+1H. Pengolahan data menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara downtime mesin dan peningkatan jumlah produk cacat sehingga diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja mesin, pelatihan operator, serta kualitas material yang digunakan. Upaya perbaikan difokuskan pada modifikasi ukuran cradle pada mesin unscramble agar botol tidak mudah tersangkut dan penyok. Selain itu, penggunaan metode SAW bertujuan untuk menentukan alternatif solusi terbaik dengan mempertimbangkan berbagai kriteria dan bobot kepentingan. Berbagai upaya yang dilakukan tercantum pada penelitian ini dengan tujuan mengurangi jumlah produk defect, menjaga kestabilan proses produksi, dan meningkatkan efisiensi serta profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.

PT Pertamina Lubricants is a subsidiary of PT Pertamina Patra Niaga that focuses on the production and distribution of lubricants and has several production units in Indonesia. One of its production units, the Jakarta Production Unit, performs the production process starting from blending, filling, packaging, to quality control. In the bottle packaging filling process, one of them is at filling line (FL)-03 which produces Mesran Super, Mesran Super Motor, and Mesran MIN 40 SD lubricants, several issues were found such as the high number of internal defects such as dented bottles, unscramble issues, misaligned caps, torn shrink wraps, and other defects that reduce production effectiveness and efficiency. This research aims to analyze the main causes of the high number of packaging defects by focusing on types of bottle defects, with unscramble defects being the highest contributor, accounting for 47.27% of the total defects observed. To support the analysis and determine optimal solutions, this research uses several methods such as Statistical Quality Control (SQC), Fault Tree Analysis (FTA), Simple Additive Weighting (SAW), and the 5W+1H approach. The data processing results show a strong correlation between machine downtime and the increased number of defective products due to bottle defects caused by machine performance, operator training, and the quality of materials used. Improvement efforts were made by modifying the bottle guide and unscramble system so that bottles would no longer get stuck or be dented. In addition, the SAW method was used to determine the best alternative solutions by considering several criteria and sub-criteria. Various efforts to reduce defects in the production process are expected to increase total product output, maintain production process stability, and improve efficiency and company profitability in the long term.