Dietary Composition of Myotis Bats at IPB University

Abstract

Dietary composition is an essential part of bat biology that provides fundamental insights into ecology, behavior, and understanding of the relationship with habitat. This study aimed to determine the diet composition of the Myotis genus, which was observed in the IPB University Campus area, Dramaga, West Java. Fecal samples were collected from four Myotis species, namely M. adversus, M. hasseltii, M. horsfieldii, and M. muricola. Analyses were conducted using a microscope to identify prey taxa, consisting of seven insect orders and traces of fish prey in the form of scales and otoliths. Data were analyzed based on frequency of occurrence (%PO) and tested using the chi-square test of independence. Results showed that Diptera were the dominant prey in M. horsfieldii (95.8%) and M. hasseltii (82.4%), Coleoptera in M. adversus (100%), and Lepidoptera in M. muricola (94.4%). Chi-square results indicated significant differences in prey composition among species, possibly influenced by morphology, prey availability, and foraging strategies.

Komposisi makanan merupakan bagian penting dalam biologi kelelawar yang memberikan wawasan mendasar tentang ekologi, perilaku, dan pemahaman hubungan dengan habitat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi pakan dari genus Myotis yang diamati di kawasan Kampus IPB University, Dramaga, Jawa Barat. Sampel tinja dikoleksi dari empat spesies Myotis, yaitu M. adversus, M. hasseltii, M. horsfieldii, dan M. muricola. Analisis dilakukan menggunakan mikroskop untuk mengidentifikasi taksa mangsa, yang terdiri atas tujuh ordo serangga dan jejak mangsa ikan berupa sisik dan otolit. Data dianalisis berdasarkan frekuensi kemunculan (%PO) dan diuji dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Diptera merupakan mangsa yang dominan pada M. horsfieldii (95,8%) dan M. hasseltii (82,4%), Coleoptera pada M. adversus (100%), dan Lepidoptera pada M. muricola (94,4%). Hasil uji chi-square menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada komposisi mangsa di antara spesies, yang mungkin dipengaruhi oleh morfologi, ketersediaan mangsa, dan strategi mencari makan.