Optimalisasi Produksi Selada dan Sawi Hidroponik di PT Dewa Alam Hidroponik (Dewaponik)

Abstract

Hidroponik merupakan teknik budi daya tanaman yang menggunakan air dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan produksi sayuran selada hijau, selada romaine, sawi pakcoy, dan sawi pagoda di PT Dewa Alam Hidroponik, dengan pendekatan program linier menggunakan bantuan POM-QM for Windows. Permasalahan utama perusahaan adalah belum optimalnya pemanfaatan sumber daya produksi yang tersedia, serta belum terpenuhinya permintaan pasar secara maksimal, sehingga berdampak pada kurang optimalnya keuntungan yang diperoleh. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kapasitas sumber daya produksi seperti benih, larutan nutrisi, rockwool, lubang tanam, tenaga kerja, serta data permintaan. Berdasarkan hasil optimasi, model menunjukkan bahwa kombinasi produksi yang diusulkan dapat meningkatkan total keuntungan dari kondisi aktual sebesar Rp7.774.646,91 menjadi Rp9.355.648,00 pada kondisi optimal, dengan peningkatan total produksi dari 1.300 unit menjadi 1.575 unit. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa beberapa kendala seperti permintaan maksimum dan kapasitas lahan tanam menjadi batas kritis dalam pencapaian solusi optimal.

Hydroponics is a plant cultivation technique that uses water as the growing medium while ensuring the fulfillment of plants’ nutritional needs. This study aims to optimize the production of green lettuce, romaine lettuce, pakcoy, and pagoda mustard at PT Dewa Alam Hidroponik, using a linear programming approach with the assistance of POM-QM for Windows. The main issue faced by the company is the suboptimal utilization of available production resources and the inability to fully meet market demand, resulting in less-than-optimal profit. The data used in this research includes the capacity of production resources such as seeds, nutrient solution, rockwool, planting holes, labor, and the market demand of vegetables. Based on the optimization results, the proposed production combination can increase total profit from Rp7.774.646,91 in the actual condition to Rp9.355.648,00 in the optimal condition, with an increase in total production from 1.300 units to 1.575 units. Sensitivity analysis indicates that several constraints, such as maximum demand and planting space capacity, are critical in achieving the optimal solution.