Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165814| Title: | Hubungan antara Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Komitmen Organisasi, dengan Kinerja Karyawan Wisma Grand Jaya Raya |
| Authors: | Mangkuprawira, Sjafri Affandi, M. Joko Sambodo, Priyo |
| Issue Date: | 2012 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Penelitian mengenai kepemimpinan ini bertolak dari banyaknya komplain pengunjung dan telatnya pelaporan kepada atasan. Penelitian di Wisma Grand Jaya Raya yang telah dilakukan adalah untuk mengetahui (1) persepsi karyawan berdasarkan rentang usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja mengenai kinerja, kepemimpinan, motivasi, dan komitmen organisasi, (2) menganalisis hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan, (3) menganalisis hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan, (4) menganalisis hubungan antara komitmen organisasi dengan kinerja karyawan, dan (5) menganalisis hubungan antara kepemimpinan, motivasi kerja, dan komitmen organisasi secara bersama-sama dengan kinerja karyawan. Lokasi penelitian berada di Wisma Grand Jaya Raya, Cipayung, Bogor. Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu pada bulan November 2011 sampai dengan Februari 2012. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan korelasional menggunakan survey. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner tertutup. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 69 karyawan. Jumlah responden ditentukan secara sengaja (purposive sampling). Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan wawancara untuk mengetahui gambaran kondisi organisasi dan karyawan Wisma Grand Jaya Raya. Data yang diperloleh dari responden diubah dari data kualitatif menjadi kuantitatif menggunakan skala Likert, yaitu 1 untuk sangat tidak setuju dan 5 untuk sangat setuju. Terdapat 4 hipotesis, yaitu (1) terdapat hubungan positif antara kepemimpinan dengan kinerja; (2) terdapat hubungan positif antara motivasi dengan kinerja; (3) terdapat hubungan antara komitmen organisasi dengan kinerja; dan (4) terdapat hubungan positif antara kepemimpinan, motivasi, dan komitmen organisasi secara bersama-sama dengan kinerja. Untuk menguji hipotesis pertama sampai dengan ketiga, digunakan korelasi product moment Pearson, sedangkan untuk menguji hipotesis keempat digunakan korelasi ganda dan Rank Spearman. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan 30 responden dan 120 pernyataan dalam kuesioner. Nilai r tabel pada penelitian ini adalah 0,361, sedangkan taraf signifikan adalah 5%. Hasil uji validitas terhadap 120 pernyataan menunjukkan bahwa terdapat 85 pernyataan valid, sedangkan pernyataan yang tidak valid tidak digunakan kembali dalam kuesioner. Hasil uji cronbach alpha menunjukkan bahwa kuesioner tersebut reliabel karena memiliki nilai 0,9604 dan melebihi nilai korelasi tabelnya sehingga kuesioner tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Persepsi karyawan berdasarkan usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja terhadap kinerja memiliki kesamaan, yaitu semakin dewasa, semakin berpendidikan tinggi, dan semakin lama bekerja seorang karyawan, kinerja akan semakin baik. Menurut karyawan, gaya kepemimpinan direktif merupakan gaya yang lebih baik untuk diterapkan di Wisma Grand Jaya Raya. Sebagian besar karyawan mempersepsikan bahwa motivasi dari dalam diri (intrinsik) dan komitmen normative merupakan jenis motivasi dan komitmen yang akan dengan sangat baik menunjang kinerja karyawan. Tahap awal untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan adalah dilakukannya pengelompokan atau pengklasifikasian faktor variabel kepemimpinan. Hal ini juga berlaku untuk motivasi dan komitmen organisasi. Berdasarkan Product Moment Pearson, variabel kepemimpinan baik direktif, partisipatif, dan transformasional memiliki hubungan positif dan signifikan. Dengan kata lain, hipotesis dalam penelitian ini terbukti. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikannya yang kurang dari taraf signifikan 5%. Jika dilihat dari koefisiennya, kepemimpinan direktif memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja, sedangkan partisipatif memiliki hubungan yang lemah dengan kinerja, dan transformasional memiliki hubungan yang sedang dengan kinerja. Kedua jenis motivasi memiliki hubungan positif yang kuat dengan kinerja, sedangkan komitmen organisasi memiliki hubungan positif yang sedang dengan kinerja. Penelitian menggunakan korelasi ganda membuktikan bahwa kepemimpinan, motivasi, dan komitmen organisasi secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan. Kontribusi ketiga variabel bebas tersebut adalah sebesar 54,8% yang berarti bahwa sebesar 45,2% dijelaskan oleh variabel lainnya. Rank Spearman menunjukkan bahwa kepemimpinan direktif memiliki keeratan yang kuat terhadap kinerja dibandingkan gaya kepemimpinan lainnya. Motivasi intrinsik memiliki hubungan yang erat dengan kinerja. Komitmen secara umum memiliki hubungan yang sedang dengan kinerja. Berdasarkan penelitian, implikasi manajerial yang dapat diberikan adalah perencanaan dan pemberian pelatihan kepemimpinan untuk meningkatkan kepemimpinan direktif. Pemberian pelatihan kepemimpinan tersebut dilakukan dengan menggunakan jadwal. Contoh yang dapat diberikan adalah tahap pertama merupakan tahap perancangan dan pemilihan karyawan yang berlangsung selama 1 bulan. Tahap kedua berupa penyusunan materi dan lembaga pemberi materi yang berlangsung selama 2 bulan. Tahap ketiga adalah pemberian pelatihan yang berlangsung selama 5 bulan. Tahap selanjutnya adalah monitoring dan evaluasi. Tahap selanjutnya adalah pelaporan kepada General Manager dan PT Jakarta Tourisindo. Tidak hanya pemberian pelatihan kepemimpinan saja, Wisma Grand Jaya Raya juga dapat memberikan pelatihan mengenai cara melayani tamu yang lebih baik sehingga tamu akan merasa lebih nyaman, dan puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Untuk meningkatkan motivasi, Wisma Gran jaya Raya dapat menginventarisir sarana, mengadakan family gathering atau outbond yang sekaligus dapat meningkatkan rasa persaudaraan. Komitmen dapat ditingkatkan dengan sosialisasi dan penerapan reward and punisłament, serta pemberian rasa nyaman dengan cara melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan dan penyampaian instruksi yang jelas dan ramah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi karyawan mengenai kinerja menunjukkan bahwa semakin dewasa, semakin tinggi pendidikan akhir, dan semakin lama karyawan bekerja, kinerjanya pun akan semakin baik. Karyawan juga mempersepsikan bahwa kepemimpinan direktif merupakan kepemimpinan yang sangat baik untuk diterapkan di Wisma Grand Jaya Raya. Motivasi dalam diri dan komitmen normative merupakan 2 hal yang dapat lebih menunjang kinerja karyawan. Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan dengan kinerja, motivasi dengan kinerja, komitmen dengan kinerja, dan ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama dengan kinerja. Berdasarkan korelasi ganda, terdapat variabel lain yang dapat menjelaskan dan berkontribusi terhadap kinerja. Oleh karena itu, saran yang dapat disampaikan berhubungan dengan penelitian selanjutnya. Variabel seperti budaya kerja, gaji, kedisiplinan, dan lain sebagainya dapat dimasukkan dalam penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165814 |
| Appears in Collections: | MT - Human Ecology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2012psa.pdf Restricted Access | Fulltext | 37.11 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.