Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165801| Title: | Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Dan Kinerja Karyawan Gen Y Dan Gen X (Studi Kasus Pt.Astra International, Tbk-Toyota Sales Operation) |
| Authors: | Mangkuprawira, Sjafri Affandi, M. Joko Inayati, Afifah |
| Issue Date: | 2012 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Perusahaan saat ini berhadapan dengan tantangan mampu mengelola dan mengembangkan talenta, bersamaan dengan mengupayakan pencapaian kinerja yang sesuai dengan tuntutan bisnis. Pertanyaan muncul dari para manajer mengenai bagaimana mempertahankan dan mengembangkan karyawan muda dalam Perusahaan, yang dianggap sebagai generasi penerus yang akan memimpin perusahaan di masa depan. Karyawan muda dari kohort generasi yang disebut Generasi Millenial atau Gen Y (lahir antara tahun 1980 1999), dianggap memiliki keunikan dibandingkan karyawan dari angkatan usia sebelumnya. Para manajer menilai karyawan Gen Y yang fasih teknologi, mudah belajar dan terbuka terhadap perubahan memiliki kecenderungan kurang gigih dan mudah puas. Para manajer juga menemukan semakin jarang karyawan muda yang memiliki loyalitas dan komitmen seperti yang diharapkan oleh atasannya. Karakteristik yang unik ini memunculkan tantangan bagi HRD dan para manajer Perusahaan dalam mempertahankan karyawan muda cukup lama berada dalam organisasi untuk pengembangan dan berkontribusi sesuai harapan. Praktisi SDM di perusahaan memotret sikap karyawan terhadap Perusahaan untuk dapat mengidentifikasi permasalahan karyawan dan kondisi terkait yang dapat mempengaruhi kinerja. Kepuasan kerja merupakan penilaian evaluatif individu terhadap pekerjaannya, yang dapat dipengaruhi oleh pengalaman afektif individu tersebut (Weiss et al., 1996), dapat berupa perasaan positif atau negatif seseorang terhadap berbagai faset tugas-tugas dalam pekerjaan, lingkungan pekerjaan dan hubungan dengan rekan kerja (Schermerhorn, et al. 1994). Kepuasan Kerja menjadi sikap kerja yang kerap disurvei oleh perusahaan karena dianggap berhubungan dengan produktivitas dan kinerja. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis perbandingan tingkat kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja antara karyawan Gen Y dan Gen X di perusahaan, (2) menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada karyawan Gen Y dan Gen X di perusahaan, (3) menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pada karyawan Gen Y dan Gen X di perusahaan, dan (4) menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada Gen Y dan Gen X di perusahaan. Angka turn over karyawan yang semakin meningkat, mendorong Perusahaan untuk melihat pula komitmen terhadap organisasi, yang menjelaskan kesediaan karyawan untuk bertahan dan terlibat dalam organisasi dan akhirnya mendukung pencapaian kinerja yang optimal. Model komitmen organisasi yang dikembangkan oleh Meyer dan Allen (1991) membahas hubungan psikologis antara individu dan organisasi yang menghalangi individu tersebut untuk keluar secara sukarela dari organisasi karema berbagai alasan. Ada tiga komponen komitmen pada organisasi, yaitu komitmen Afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif. Konsep komitmen organisasi dari Meyer dan Allen ini telah digunakan secara ekstensif dalam berbagai penelitian karena selain operasionalisasi yang sudah jelas, juga mampu menjelaskan motivasi individu bertahan dalam organisasi dari beragam aspek. Komitmen afektif memiliki pengertian kelekatan emosional yang positif antara karyawan dengan organisasi. Sedangkan komitmen kontinuan membahas kelekatan individu pada organisasi karena pertimbangan ada kerugian yang ditanggung atau harga tinggi yang harus dibayar jika tidak lagi menjadi anggota. Komitmen normatif merupakan kesediaan individu untuk bertahan dan terlibat dalam organisasi karena ada perasaan wajib atau keharusan, yang sumbernya dapat berasal dari berbagai hal. Perusahaan yang organisasi dan bisnisnya sedang dan terus berkembang, seperti PT-Astra International Tbk-Toyota Sales Operation (AUTO 2000), dan memiliki karyawan muda Gen Y yang cukup besar. Meskipun memiliki system pengelolaan kinerja (performance management) yang sudah terbangun dan terimplementasi dengan konsisten, para Manajer masih merasakan preferensi dan sikap karyawan muda Gen Y menjadi tantangan dalam mengelola SDM. Pertanyaan muncul mengenai bagaimana sebenarnya tingkat kepuasan kerja dan komitmen organiasi karyawan muda Gen Y, dan apakah kepuasan kerja mempengaruhi komitmen organisasi dan kinerja karyawan Gen Y atau tidak. Penelitian ini dilakukan atas 379 responden karyawan di lima cabang Auto 2000 di Jakarta, yang terdiri dari 221 karyawan Gen Y dan 158 karyawan Gen X. Analisis data yang dilakukan atau variabel Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Kinerja adalah Rerataan Skor, analisis perbedaan variabel antara Gen Y dan Gen X, dan analisis pengaruh. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan LISREL 8.5 digunakan untuk mengolah data. Hasil analisis menemukan bahwa kepuasan karyawan tergolong sangat tinggi baik pada karyawan Gen Y maupun Gen X. Komitmen organisasi pun tergolong tinggi pada kedua kohort generasi. Sedangkan kinerja karyawan Gen X lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan Gen Y yang menunjukkan kinerja sedang. Karyawan Gen X memperlihatkan komitmen afektif yang sangat tinggi, sedangkan Gen Y tergolong tinggi. Komitmen normatif karyawan Gen Y tergolong tinggi, melampaui Gen X yang memiliki komitmen normatif sedang. Sedangkan untuk komitmen kontinuan, kedua kohort generasi tergolong sedang. Analisis perbandingan skor rerata antara Gen Y dan Gen X tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan pada Kepuasan Kerja, komitmen organisasi dan kinerja. Perbedaan yang signifikan hanya ditemui pada komitmen afektif antara Gen Y dan Gen X. Analisis pengaruh memperlihatkan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja baik pada karyawan Gen Y maupun Gen X. Komitmen organisasilah yang mempengaruhi kinerja baik Gen Y maupun Gen X. Kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi pada kedua kohort generasi. Pada Gen Y, kepuasan kerja mempengaruhi ketiga komponen komitmen organisasi. Sedangkan pada Gen X, pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kontinuan tidak signifikan. Penelitian juga menemukan bahwa pada gen Y dan Gen X, komitmen normatif mempengaruhi kinerja secara Signifikan, sedangkan dua komponen komitmen lainnya tidak signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa kondisi dan dinamika kepuasan kerja, komitmen organisasi pada karyawan Gen Y dan Gen X tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Kondisi perusahaan yang memiliki sistem pengelolaan kinerja yang sudah mapan dan diimplementasikan secara konsisten dapat menjadikan perbedaan individual menjadi tidak signifikan, dan baik karyawan Gen Y dan Gen X merespon positif terhadap kebijakan manajemen Perusahaan. Namun masih ada indikasi perbedaan antara Gen Y dan Gen berkaitan dengan kinerja, yang meskipun tidak signifikan namun berada pada tingkatan yang berbeda. Kondisi ini menjelaskan persepsi para manajer yang menilai kinerja karyawan Gen Y masih kurang optimal, meskipun secara target telah tercapai. Temuan penelitian ini berimplikasi pada perlunya meneliti lebih jauh. karakteristik Gen Y dan Gen X untuk Indonesia yang memiliki latar belakang sejarah dan budaya, serta kondisi masyarakat yang berbeda dengan Negara-negara berkultur barat, dimana penelitian mengenai kohort generasi selama ini dilakukan. Sedangkan untuk perusahaan, program dan kebijakan SDM belum perlu membedakan antara karyawan gen Y dan gen X dan sebaiknya diarahkan pada membentuk komitmen organisasi yang berdampak langsung pada kinerja. Namun perusahaan juga perlu mempertahankan taraf kepuasan karyawan pada level yang tinggi untuk memastikan terbentuknya komitmen |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165801 |
| Appears in Collections: | MT - Human Ecology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2012ain.pdf Restricted Access | Fulltext | 40.2 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.