Penentuan Status Kesuburan Perairan Sebagai Dasar Pengelolaan Situ Burung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Abstract

Status kesuburan perairan Situ Burung dipengaruhi oleh masukan bahan organik dan anorganik dari aktivitas di sekelilingnya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menduga status kesuburan melalui pendekatan struktur komunitas fitoplankton dan kombinasi parameter fisika, kimia, dan biologi perairan. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2024 di empat stasiun. Data yang dikumpulkan berupa fitoplankton, kualitas air, dan tumbuhan air. Status kesuburan perairan ditentukan menggunakan indeks Thunmark dan indeks Nygaard, dan Tropic State Index (TSI). Analisis yang digunakan adalah PCA (Principal Component Analysis). Fitoplankton di perairan Situ Burung didominasi oleh Chlorophyceae yang mengindikasikan perairan memiliki status kesuburan eutrofik. Chlorophyceae memiliki proporsi kelimpahan tertinggi, yaitu lebih dari 90%, dan jumlah jenis terbanyak dengan persentase lebih dari 50%. Status kesuburan perairan Situ Burung berdasarkan indeks Nygaard dan indeks Thunmark tergolong ke dalam perairan eutrofik, sedangkan status kesuburan berdasarkan TSI tergolong ke dalam perairan mesotrofik.

The trophic state of Situ Burung is influenced by the input of organic and inorganic materials from the surrounding activities. Therefore, the aim of this study was to estimate the fertility status through an approach based on phytoplankton community structure and a combination of physical, chemical, and biological water parameters. The research was conducted from September to October 2024 at four stations. Data collected included phytoplankton, water quality, and aquatic plants. The water fertility status was determined using the Thunmark Index, Nygaard Index, and the Trophic State Index (TSI). The analysis used was PCA (Principal Component Analysis). Phytoplankton in the waters of Situ Burung were dominated by Chlorophyceae, indicating that the waters have a eutrophic fertility status. Chlorophyceae accounted for the highest proportion of abundance, exceeding 90%, and had the highest number of species, with a percentage of more than 50%. The fertility status of Situ Burung based on the Nygaard and Thunmark indices falls into the eutrophic category, while the fertility status based on the TSI falls into the mesotrophic category.