PEMANFAATAN BERBAGAI JENIS KARBON AKTIF SEBAGAI STRATEGI PENGELOLAAN KUALITAS AIR DALAM TRANSPORTASI BENUR UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi pada pengiriman benur udang vaname adalah menurunnya tingkat kelangsungan hidup selama pengiriman ke tambak. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan karbon aktif untuk mempertahankan kualitas air selama masa pengiriman. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan perbedaan penggunaan karbon aktif yang terbuat dari tempurung kelapa dan tempurung kelapa sawit. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, tiga ulangan, dengan empat interval waktu. Parameter kualitas air yang diukur berupa DO, pH, suhu, TAN, amonia tak terionisasi dan tingkat kelangsungan hidup benur. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif, ANOVA, dan Kruskal Wallis. Ketiga jenis karbon aktif mampu mempertahankan kualitas air dan tingkat kelangsungan hidup ikan selama pengiriman, dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Waktu optimal dalam pengiriman tertutup benur udang vaname adalah 24 jam.

A common problem encountered during the transportation of vaname shrimp post-larvae is the decline in their survival rate upon arrival at the ponds. To address this issue, activated carbon is utilized to maintain water quality throughout the shipping period. The objective of this study was to determine the differences in the effectiveness of activated carbon made from coconut shells and oil palm shells. The experimental design employed was a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments and three replicates, assessed across four time intervals. Water quality parameters measured included dissolved oxygen (DO), pH, temperature, total ammonia nitrogen (TAN), and un-ionized ammonia, as well as the survival rate of the post-larvae. Data analysis was conducted using descriptive statistics, ANOVA, and Kruskal-Wallis tests. All three types of activated carbon were capable of maintaining water quality and post-larvae survival rates during transportation, compared to the control treatment. The optimal transportation time for vaname shrimp post-larvae in closed containers was determined to be 24 hours.