Implementasi Statistical Quality Control (SQC) pada Proses Produksi Relay Tipe G2R di PT OMI

Abstract

Pengendalian kualitas yang efektif sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan manufaktur. PT OMI menghadapi masalah tingginya tingkat cacat produk relay tipe G2R yang mencapai 2.40%, melebihi batas yang diharapkan sebesar 1.60%. Penelitian ini bertujuan menerapkan metode Statistical Quality Control (SQC) untuk mengidentifikasi penyebab cacat. Metode yang digunakan meliputi analisis dengan diagram Pareto, p-chart, dan diagram Ishikawa. Data yang digunakan adalah data produksi selama tiga bulan terakhir. Hasil analisis menunjukkan lima jenis cacat utama, dengan cacat terbanyak pada mic-base burr/scratch/dented. Penggunaan p-chart mengungkapkan bahwa proses produksi tidak terkendali secara statistik, dengan 57 titik di luar batas kendali. Faktor penyebab cacat terbagi dalam tiga kategori: manusia, mesin, dan metode. Tindakan perbaikan dilakukan pada masing-masing faktor dan menghasilkan penurunan cacat sebesar 0.10%. Meskipun pengolahan data menggunakan dashboard Excel cukup efektif, perusahaan disarankan untuk merencanakan implementasi sistem digitalisasi bertahap untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan data dan pengambilan keputusan real time. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan efisiensi proses produksi.

Effective quality control is crucial for enhancing the efficiency and competitiveness of manufacturing companies. PT OMI faced a significant issue with a high defect rate of 2.40% for G2R relays, exceeding the target of 1.60%. This study aims to apply Statistical Quality Control (SQC) methods to identify the causes of defects. The methods used include analysis with Pareto diagrams, p-charts, and Ishikawa diagrams. The data used in the study is production data from the last three months. The analysis revealed five main types of defects, with the most frequent being mic-base burr/scratch/dented. The use of the p-chart showed that the production process was statistically out of control, with 57 points beyond control limits. The causes of defects were categorized into three factors: human, machine, and method. Corrective actions were implemented for each factor, resulting in a 0.10% reduction in defects. Although the use of an Excel dashboard for data processing was effective, the company is advised to plan for the gradual implementation of a digitalization system to improve data management efficiency and facilitate real-time decision-making. This would enable the company to enhance product quality and overall production efficiency.