Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebана-Perkawinan Pada Ibu Bekerja Dan Giaan Ibu Tidak Bekerja

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan perkawinan pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja dan mengetahui perbedaan kebahagiaan perkawinan pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Penelitian di laksanakan di Kelurahan Arjuna, Kecama-tan Cicendo, Kotamadya Bandung, dari bulan Juli sampai September 1994. Responden berjumlah 120 orang terdiri dari 60 orang ibu bekerja dan 60 orang ibu tidak bekerja. Unit contoh dipilih secara acak sederhana (Singarimbun, 1989). Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari identitas keluarga, yaitu tipe keluarga, usia anggota keluarga, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran keluarga, alokasi waktu ibu serta skor kebahagiaan perka-winan. Data sekunder meliputi keadaan umum wilayah pene-litian, tempat tinggal serta kondisi lingkungan yang diambil dari data potensi kelurahan Arjuna. tik. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan statis-Untuk mengetahui pengaruh peubah bebas terhadap kebahagiaan perkawinan digunakan analisis regresi linier ganda (Agresti, A. & Finlay, B. 1986). Untuk mengetahui hubungan antar variabel yang dianalisis digunakan analisis korelasi Spearman. Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan perkawinan adalah lama pendidikan ibu, pendapatan per kapita per bulan, alokasi waktu pribadi, waktu luang, waktu rumah tangga serta status pekerjaan ibu. Semakin baik pendidikan ibu, dan semakin tinggi pendapatan per kapita per bulan serta semakin banyak alokasi waktu pribadi, waktu luang maupun waktu rumah tangga maka akan semakin baik skor kebahagiaan perkawinan-nya. Pendapatan berpengaruh juga terhadap aspek kebersa-maan dan nilai perkawinan sedang alokasi waktu pribadi berpengaruh juga terhadap aspek cinta, kebersamaan dan kesetiaan; alokasi waktu luang berpengaruh terhadap aspek kebersamaan serta alokasi waktu rumah tangga berpengaruh terhadap semua aspek yaitu aspek cinta, kebersamaan, kesetiaan dan nilai perkawinan. Dengan melihat status pekerjaan ibu diketahui bahwa terdapat perbedaan kebahagiaan perkawinan antara ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Ibu yang bekerja sebagai buruh relatif kurang bahagia dibandingkan dengan ibu tidak bekerja. Sedangkan ibu yang bekerja di bidang jasa rela-tif lebih bahagia dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Jumlah anak dan tipe keluarga tidak berpengaruh langsung terhadap kebahagiaan perkawinan. Jumlah anak berkorelasi negatif dengan pendapatan. Tipe keluarga berkorelasi dengan ibu yang bekerja di bidang jasa.