Pendapatan, Konsumsi Energi Dan Zat Gizi Serta Status Gizi Anak Balita Keluarga Gu-Ru Sd Dan Bukan Guru Sd Di Kelurahan La-Rangan Kecamatan Kota Cirebon Selatan Kodya Cirebon, Jawa Barat

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pendapatan, konsumsi energi dan zat gizi serta status gizi anak balita keluarga guru SD dan bukan guru SD. Secara khusus peneliti-an ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan tingkat pengetahuan gizi ibu keluarga guru SD dan bukan guru SD, mengetahui dan membandingkan pendapatan, konsumsi energi dan zat gizi serta status gizi anak balita keluarga guru SD dan bukan guru SD. Keluarga contoh yang dipilih adalah keluarga dimana kepala keluarganya berpendidikan tamat SLA/sederajat yang memiliki minimal satu anak balita yang sudah disapih. Pe-ngambilan contoh secara acak distratifikasi yang terdiri dari keluarga guru SD dan bukan guru SD. Dari masing-masing kelompok diambil secara acak sebanyak 30 keluarga. Data yang dikumpulkan meliputi identitas keluarga, pendapatan, pengeluaran keluarga dan pengetahuan gizi ibu yang diperoleh dengan wawancara. Konsumsi pangan keluarga dan anak balita diperoleh dengan "recall" selama dua hari berturut-turut, berat badan diukur dengan penimbangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahu-an gizi ibu pada keluarga guru SD dan bukan guru SD terma-"suk dalam kategori sedang. Hasil uji statistik pada taraf lima persen didapatkan hasil yang tidak berbeda antara ke-luarga guru SD dan bukan guru SD. Rata-rata pendapatan per orang per bulan keluarga gu-ru SD adalah Rp 45 836,36 sedang pada keluarga bukan guru SD adalah sebesar Rp 38 320,23, dan hasil uji statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Persentase pengeluaran untuk non pangan sedikit lebih besar dibanding untuk pangan. Pengeluaran untuk pangan dan non pangan masing-masing sebesar 45,6 persen dan 54,4 persen untuk keluarga guru SD dan sebesar 47,9 persen serta 52,1 persen untuk keluarga bukan guru SD. Konsumsi rata-rata per orang per hari untuk energi, zat besi dan vitamin A masih dibawah kecukupan dengan ting-kat konsumsi masing-masing sebesar 93,9 persen, 78,4 persen, 86,1 persen untuk keluarga guru SD dan sebesar 80,3 persen, 67,5 persen dan 75,5 persen untuk keluarga bukan guru SD. Konsumsi proteinnya sudah diatas kecukupan dengan tingkat konsumsi masing-masing sebesar 137,8 persen pada keluarga guru SD dan sebesar 125,9 persen pada keluarga bukan guru SD. Hasil uji statistik konsumsi energi antara keluarga gu-ru SD dan bukan guru SD berbeda pada taraf uji lima persen, sedang untuk konsumsi protein, zat besi dan vitamin A tidak berbeda. Demikian pula dengan konsumsi rata-rata per orang per hari untuk anak balita, untuk energi, zat besi, dan vitamin A masih dibawah kecukupan dengan tingkat konsumsi masing-masing sebesar 85,5 persen, 65,0 persen, dan 83,9 persen pada keluarga guru SD dan sebesar 85,6 persen, 58,0 persen, dan 91,9 persen pada keluarga bukan guru SD. Untuk konsum-si protein anak balita pada keluarga guru SD dan bukan guru SD sudah diatas kecukupan masing-masing sebesar 117,8 persen pada keluarga guru SD dan sebesar 131,8 persen pada keluarga bukan guru SD. Hasil uji statistik konsumsi energi, prote-in dan vitamin A tidak berbeda nyata pada taraf lima persen. Sedang untuk zat besi menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Status gizi anak balita pada keluarga guru SD dan bukan guru tidak ada yang buruk. Anak balita yang berstatus gizi baik sebesar 54,8 persen (17 orang) pada keluarga guru SD dan sebesar 74,2 persen (23 orang) pada keluarga bukan guru SD. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa status gizi anak balita antara keluarga guru SD dan bukan guru SD tidak ber-beda nyata pada taraf uji lima persen.