Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165553Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Khomsan, Ali | - |
| dc.contributor.advisor | Baliwati, Yayuk Farida | - |
| dc.contributor.author | Yulianti, Ely | - |
| dc.date.accessioned | 2025-07-22T02:06:44Z | - |
| dc.date.available | 2025-07-22T02:06:44Z | - |
| dc.date.issued | 2002 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165553 | - |
| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan pada masyarakat Kampung Naga. Adapun tujuan khusus ialah; 1) mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi (tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, dan besar keluarga), 2) mengidentifikasi budaya makan (arti makanan bagi masyarakat dan pantangan/tabu), 3) mengetahui teknologi pangan yang meliputi penyimpanan pascapanen dan cara pengolahan bahan makanan, dan 4) mengidentifikasi kebiasaan makan yang meliputi pola makan (jenis dan frekuensi konsumsi), kebiasaan makan bersama, prioritas makanan, kebiasaan jajan, dan jenis makanan ritual. Penelitian ini dilakukan di Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya dan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2002. Contoh dari penelitian ini adalah keluarga sebanyak 30 rumah tangga, sedangkan yang menjadi responden adalah ibu rumah tangga Penarikan contoh dilakukan secara acak sederhana sebanyak 30 rumah tangga. Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari karakteristik sosial ekonomi, budaya makan, teknologi pangan dan kebiasaan makan, sedangkan data sekunder terdiri dari keadaan umum lokasi penelitian. Sebagian besar (90%) contoh memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). Sebagian besar (76,7%) termasuk ke dalam kategori keluarga kecil (s 4 orang), sedangkan pendapatan keluarga contoh sebagian besar (63,3%) kurang dari Rp74.272.,- per kapita per bulan dan tergolong miskin. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar contoh (60,0%) merupakan pengrajin anyaman bambu. Sementara itu sisanya sebagai ibu rumah tangga (23,3%) dan pedagang (16,7%), baik pedagang keliling maupun warung. Contoh menyatakan setuju atas pernyataan bahwa makanan sebagai alat untuk menghilangkan rasa lapar, sebagai anugerah Tuhan, sebagai alat beramah tamah dan untuk menghormati leluhur. Contoh memiliki makanan yang bernilai sosial tinggi yaitu makanan yang pantas disajikan kepada tamu seperti nasi, daging, telur, ikan, tempe, tahu dan bernilai sosial rendah yaitu makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari seperti ikan asin. Contoh mempunyai kebiasaan membawa dan memperoleh makanan ketika berkunjung ke tetangga atau kerabat. Pada masyarakat Kampung Naga diketahui terdapat beberapa jenis makanan yang ditabukan oleh anak gadis yaitu buah nenas dan pisang, bagi ibu hamil yaitu buah nenas, bakso, bagi ibu menyusui yaitu makanan pedas dan bagi ibu yang baru melahirkan yaitu jamur, daging kambing, labu buah, tebu, belut, pete, leunca dan buah yang rasanya asam... Goah (lumbung dalam rumah) merupakan tempat penyimpanan padi milik pribadi, sedangkan tempat penyimpanan padi milik umum disebut leuit. Pengolahan pangan sama dengan masyarakat lain kecuali untuk pengolahan padi yaitu dengan cara ditumbuk. Dalam hal pengolahan bahan makanan, sebagian besar (80%) contoh menggunakan kayu bakar, sedangkan terdapat 20% yang menggunakan dua jenis bahan bakar yaitu kayu bakar dan minyak tanah Beras merupakan bahan makanan sumber karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari bahkan lebih dari satu kali oleh semua contoh (100,0%). Semua contoh (100,0%) jarang mengkonsumsi jagung dan ganyong. Sebagian besar contoh (86,7%) mengkonsumsi singkong dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam seminggu. Sementara persentase terkecil contoh (13,3%) mengaku jarang mengkonsumsi singkong. Sebagian besar contoh (56,7%) mengkonsumsi talas dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam seminggu. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa contoh jarang mengkonsumsi pangan sumber protein hewani berupa daging, telur dan ikan pindang masing-masing 86,7%, 50% dan 60,0%. Sebanyak 50,0% contoh mengkonsumsi ikan segar lebih dari tiga kali dalam seminggu, sedangkan ikan asin merupakan pangan sumber protein yang paling banyak dikonsumsi setiap hari yaitu sebanyak 63,3%. Sebagian besar (46,7%) contoh mengkonsumsi pangan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe ≥ 3 kali dalam seminggu. Sebagian besar contoh (76,7%) mengaku jarang mengkonsumsi oncom. Frekuensi terbesar sayuran daun-daunan yang dikonsumsi lebih dari tiga kali seminggu, yaitu kangkung (70,0%), bayam (60,0%), daun singkong (50,0%), golongan kacang-kacangan segar adalah kacang panjang (56,7%), golongan sayuran buah adalah wortel (50,0%) dan terung (40,0%). Khusus untuk sayuran yang dikonsumsi setiap hari, sebagian besar contoh (20%) mengkonsumsi sayuran daun-daunan yaitu daun singkong. Frekuensi terbesar sayuran yang jarang dikonsumsi tersebut adalah jenis kacang-kacangan segar dan sayuran buah seperti buncis (53,3%) dan labu siam (46,7%). Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa contoh juga mengkonsumsi buah-buahan antara lain pisang, pepaya, jambu biji, nenas, jeruk, salak, konyal dan apel. Makanan jajanan yang biasa dikonsumsi oleh contoh ialah ubi goreng, pisang goreng, tahu goreng, bakwan, tempe goreng, bakso/mie ayam, keripik, emping singkong, roti, snack (sukro dan chiki), dan kue kering Pada umumnya masyarakat Kampung Naga mempunyai kebiasaan makan tiga kali dalam sehari tetapi tidak setiap waktu makan bisa melakukan makan bersama dengan semua anggota keluarga Anggota keluarga yang paling diprioritaskan dalam hal makanan, baik jenis dan jumlahnya ialah anak. Dari hasil penelitian contoh menyatakan bahwa ada beberapa jenis penyakit yang umumnya memiliki pantangan pangan tertentu. Penyakit tersebut ialah sakit maag, sakit perut, darah tinggi, panas dan diare. Masyarakat Kampung Naga memiliki kebiasaan melaksanakan upacara-upacara selamatan yang biasanya selalu dihidangkan berbagai macam makanan yang bergizi. Upacara-upacara selamatan ini ialah yang berhubungan dengan siklus kehidupan seseorang, yang berhubungan dengan hari besar agama Islam dan yang berhubungan dengan siklus pertanian. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Kebiasaan Makan Pada Masyarakat Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| Appears in Collections: | UT - Family and Consumer Sciences | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| A02eyu.pdf Restricted Access | Fulltext | 20.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.