Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165550| Title: | Potensi Stok Karbon Ekosistem Mangrove dalam Pengelolaan Karbon Biru di Kawasan Konservasi Perairan Sawo – Lahewa, Provinsi Sumatera Utara |
| Other Titles: | Carbon Stok Potential of Mangrove Ecosystems in the Management of Blue Carbon in the Conservation of the Sawo-Lahewa Waters, North Sumatra Province |
| Authors: | Taryono Damar, Ario Lubis, Khairul Mukmin |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Mangrove merupakan salah satu ekosistem dari Blue Carbon atau karbon biru, Peran mangrove dalam kaitannya blue carbon lebih ditekankan pada kemampuan mangrove memanfaatkan CO2 untuk proses fotosintesis dan menyimpan dalam bentuk biomassa dan sedimen. Kawasan Konservasi Perairan Wilayah Sawo-Lahewa, Provinsi Sumatera Utara memiliki luas mangrove pada tahun 2014 adalah 178,96 ha. Namun pada tahun 2016 luas mangrove di Kecamatan Sawo memiliki luas 92,31 ha, penurunan luasan mangrove di Kecamatan Sawo dipengaruhi aktivitas manusia dan dampak dari bencana alam seperti gempa tektonik yang menyebabkan naiknya daratan pesisir dan turunnya permukaan air laut di bagian utara Pulau Nias sehingga banyak kawasan mangrove yang tidak tergenangi air laut sehingga akan mempengaruhi stok dan penyerapan karbon yang ada di ekosistem mangrove. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan (1) Menentukan kondisi biofisik ekosistem mangrove, (2) Mengestimasi stok dan penyerapan karbon mangrove, (3) Mengidentifikasi Faktor dan Aktor yang memiliki interaksi dalam pengelolaan karbon biru, (5) Menentukan Strategi pengelolaan ekosistem mangrove dalam mendukung pengelolaan karbon biru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2023 di Kawasan Konservasi Perairan Wilayah Sawo-Lahewa, Provinsi Sumatera Utara lokasi penelitian ditentukan pada kriteria mangrove jarang, mangrove sedang dan mangrove lebat. Kondisi biofisik ekosistem mangrove dianalisis menggunakan parameter kerapatan dan indeks nilai penting. Perhitungan simpanan karbon menggunakan metode non-destruktif pada tegakan dan bawah permukaan mangrove, sedangkan perhitungan karbon tanah menggunakan metode loss on ignation untuk menghitung kandungan C organik. Menganalisis faktor dan aktor dengan bantuan softwere Matrix of Cross Impact Multiplication Applied to a Classification (MICMAC) dan Matrix of alliance, conflict, tactics objective and recommendations (MACTOR), terakhir menyusun strategi pengelolaan karbon biru dengan bantuan softwere multi-criteria Policy (MULTIPOL). Hasil penelitian ini kerapatan mangrove kelas pohon dari tiga lokasi pengamatan, area yang jarang masih dalam kategori mangrove sedang yakni dengan nilai 1.350 ind/ha, sementara untuk kriteria lokasi mangrove sedang dan lebat masuk dalam kategori mangrove padat. Indeks nilai penting paling tinggi adalah jenis Rhizphora apiclata. Carbon pool yang paling tinggi yakni pada stasiun mangrove sedang dapat diketahui total stok karbon pada stasiun tersebut sebesar 4.631,89 ton C ha-1 diikuti dengan stasiun mangrove lebat sebesar 4.519,17 C ha-1. Sedangkan yang paling rendah adalah stasiun dengan mangrove jarang yakni sebesar 697,52 ton C ha-1. Spesies yang menyerap karbon tertinggi adalah R. apiculata dimana total serapan karbon pada dua daerah yang menjadi wilayah kajian terdapat 3.687,78 ton C ha-1 sedangkan spesies yang menyerap karbon rendah yakni spesies B. gymnorhiza dan L. littorea masing masing total penyerapannya adalah 93,06 ton C ha-1 dan 81,62 ton C ha-1. Pada tahun ke 20 nilai stok karbon sebesar 15.019,51 ton C ha-1. Menyusun Rencana Aksi pengelolaan karbon biru dan Penguatan Dasar Hukum di daerah tentang Pembayaran Jasa Lingkungan yang kuat secara langsung terhadap pengelolaan karbon biru di Kawasan Konservasi Perairan Sawo-Lahewa, Provinsi Sumatera Utara. DKP Sumatera Utara dan BAPELITBANG Sumatera Utara memiliki tingkat aktor yang paling kuat. Hal ini berarti ketika kedua aktor komitmen membangun dan bekoordinasi maka besar kemungkinan keberhasilan pengelolaan ekosistem mangrove dapat tercapai. Masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan kayu mangrove berorientasi pada keutungan dari hasil penebangan kayu yang digunakan untuk kebutuhan sehari hari dan diperjual belikan untuk menjadi bahan baku arang. Sementara tujuan pengelolaan ekosistem mangrove yang dilakukan oleh DKP Sumatera Utara berorientasi meningkatkan pendapatan dari jasa lingkungan yang berkelanjutan seperti Pembayaran berbasis kinerja dari upaya konservasi ekosistem mangrove. Skenario pendanaan dalam pengelolaan karbon biru dapat dilakukan dengan skenario Climate Impact Fund dapat mendukung kebijakan dalam restorasi, reforestasi, ada enam program atau aksi yang dapat dilakukan yaitu aksi menentukan model rehabilitasi, penguatan dasar hukum di daerah tentang pembayaran jasa lingkungan, menyusun Dokumen Rencana Aksi Mitigasi (DRAM) dan mendaftarkan aksi mitigasi ke Sistem Register Nasional (SRN), memulihkan mangrove yang jarang, Memproteksi mangrove yang lebat sebagai penyimpanan karbon yang besar, melakukan pemantauan mekanisme pembayaran jasa lingkungan. Berikutnya untuk strategi pengawasan pada skenario Climate Impact Fund, aksi yang dijalankan yakni menentukan nilai pembayaran jasa lingkungan melalui teknik valuasi dan membangun keterkaitan antara ekosistem dengan pelaku utama. Sementara Skenario kemitraan dapat dijalankan dengan melakukan Peningkatan kapasitas dan ekonomi masyarakat. Aksi dalam strategi tersebut meliputi melatih kegiatan rehabilitasi dan monitoring penanaman dan melatih keterampilan masyarkat dalam pengelolaan mangrove. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165550 |
| Appears in Collections: | MT - Fisheries |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_C2502211016_cdeb2b3bed684d3681a32eebc8bf6f6c.pdf | Cover | 3.75 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_C2502211016_85bff4f9ec4d486a80786a0397906803.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.69 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_C2502211016_c5ac12b116054be887c9ac05acd62003.pdf Restricted Access | Lampiran | 1.11 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.